tulisan sofskill sistem informasi psikologi(konsultasi IQ)tiara yanuar asti,11509616,4PA07

KONSELING INTELEGENSI (IQ)
Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kec erdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kec erdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beadab.
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili

5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Asesmen (pemeriksaan) psikologis untuk memberikan gambaran potensi yang dimiliki individu yaitu intelegensi, bakat, minat serta kepribadian. Pemeriksaan psikologis tersebut dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
1. Psikotes bagi siswa/siswi : Acuan arah pendidikan (penjurusan) serta sebagai prediktor yang mendukung kesuksesan di masa mendatang.
2. Psikotes bagi organisasi : Memperoleh kandidat sesuai dengan kualifikasi kompetensi & kebutuhan organisasi.
3. Evaluasi psikologis : Menggunakan metode asesmen multimethod untuk mengevaluasi potensi karyawan dengan tujuan untuk pengembangan diri secara efektif.
4. Dalam penanganan kasus klinis bertujuan untuk penegakan diagnosa sehingga dapat ditangani secara tepat dan efektif.

Masih banyak defenisi lain mengenai kecerdasan/intelegensi oleh para ahli psikologi yang berbeda satu sama lain, tergantung darimana ahli itu memandang intelegensi. Teori-teori intelegensi yang berbeda ini membuat tes intelegensi juga sangat beragam. Penggunaannya tergantung pada kebutuhan apa yang hendak diukur, disesuaikan dengan jenis pekerjaan/aktivitas yang akan dibebankan. Tetapi pada umumnya, tes intelegensi mengukur hal-hal seperti di bawah ini:
1) Linguistik verbal, yaitu kemampuan untuk membaca dan menulis
2) Numerik, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan angka atau matematika
3) Spasial, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kreativitas seperti kesenian, desain, pengenalan pola, peta dan lain-lain.
4) Kecerdasan fisik, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kemapuan fisik seperti olahraga.
5) Lingkungan/natural, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhubungan dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang.
6) Interpersonal, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berbicara dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
7) Intrapersonal, yaitu kecerdasan mengelolah emosi (emotional intelligence), kemampuan seseorang untuk mengendalikan dan mengatur dirinya sendiri.
8) Kecerdasan musical, adalah kecerdasan pada seni musik mencipta, merasa, dan memahami pesan dari sebuah musik.
Belum ada alat tes intelegensi yang dapat mengukur semua aspek diatas, karena sifatnya yang terlalu luas, juga penggunaan tes intelegensi hanya mengharapkan seseorang unggul pada aspek-aspek yang diinginkan.
C. Menghitung dan Mengklasifikasikan Inteligensi
Salah satu cara yang sering digunakan untuk menyatakan tinggi rendahnya inteligensi adalah dengan menerjemahkan hasil tes inteligensi ke dalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila dibandingkan secara relatif terhadap suatu norma. Secara tradisional, angka normatif dari hasil tes inteligensi dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient) dan diberi nama intelligence quotient(IQ). Walaupun demikian, tidak semua tes inteligensi akan menghasilkan angka IQ karena IQ bukan satu-satunya cara untuk menyatakan tingkat kecerdasan seseorang. Beberapa tes inteligensi bahkan tidak menghasilkan IQ, tetapi memberikan klasifikasi tingkat inteligensi, seperti Level III yang berarti klasifikasi inteligensi normal. Istilah IQ diperkenalkan pertama kali pada tahun 1912 oleh seorang psikolog Jerman, William Stern. Kemudian ketika pada tahun 1916, L.M. Terman menerbitkan edisi revisi tes Binet, istilah IQ mulai digunakan secara resmi untuk yang pertama kali. Sewaktu pertama kali digunakan secara resmi, angka IQ dihitung dari hasil tes inteligensi Binet, yaitu dengan membandingkan skor tes yang diperoleh seorang individu dengan usia individu tersebut. Pada waktu itu, perhitungan IQ dilakukan dengan menggunakan rumus:
IQ = (MA/CA) x 100
Keterangan:
MA = Mental Age(usia mental)
CA = Chronological Age(usia kronologis)
100 = Angka konstan untuk menghindari bilangan desimal
Istilah usia mental dikemukakan untuk pertama kalinya bersamaan dengan perumusan perhitungan IQ di atas. Pada masa tersebut, rumus IQ digunakan untuk menentukan tingkat inteligensi seseorang berdasarkan hasil tes inteligensi Binet. Sebenarnya usia mental merupakan suatu norma pembanding, yaitu norma performansi pada kelompok usia tertentu. Misalkan anak yang berusia delapan tahun sebagian besar di antara mereka mampu menjawab dengan benar sebanyak 24 soal dalam tes, mak skor 24 tersebut dijadikan norma untuk kelompok anak-anak usia delapan tahun, dan disebut usia mental delapan tahun. Bila seorang anak, dalam mengerjakan tes yang sama, mampu menjawab 24 soal dengan benar, maka ia dikatakan sebagai mempunyai usia mental delapan tahun, sekalipun usia kronologisnya baru tujuh tahun. Adapun usia kronologis adalah usia anak sejak dilahirkan yang dinyatakan dalam satuan tahun atau dalam satuan bulan.
a. Batasan Rasio MA/CA
Gagasan pokok dalam perumusan rasio MA/CA adalah perbandingan relatif antara usia kronologis dengan usia mental yang telah ditentukan berdasar rata-rata skor pada kelompok usia tersebut. Seorang yang berinteligensi normal, diharapkan pada usia lima tahun akan mencapai usia mental lima tahun, pada usia tujuh tahun akan mencapai usia mental tujuh tahun, dan seterusnya. Ternyata, hubungan seperti disebutkan di atas tidaklah selalu ditemui dalam kenyataannya. Setelah memasuki usia remaja akhir, usia mental seseorang rupanya tidak lagi banyak berubah, bahkan cenderung menurun. Rata-rata skor tes yang diperoleh individu berusia 40 tahun relatif sama dengan rata-rata skor sewaktu ia masih berusia 15 tahun, dan karenanya tidaklah layak untuk mengatakannya mencapai usia mental 40 tahun. Di sisi lain, usia kronologis seseorang terus saja bertambah dari waktu ke waktu. Dengan demikian, apabila tes dilakukan dengan membandingkan MA dan CA, maka angka IQ yang diperoleh akan semakin mengecil sejalan dengan bertambahnya usia kronologis. Hal itu memberikan kesan bahwa semakin tua seseorang akan, maka IQ-nya akan semakin menurun. Padahal hal tersebut tidaklah logis dan tidak sesuai dengan kenyataan. Karena itu, perhitungan IQ dengan menggunakan perbandingan MA dan CA tidak dapat dilanjutkan lagi.
b. Perumusan IQ Deviasi
Dengan adanya kelemahan penggunaan rasio MA/CA untuk menghitung IQ, maka David Wechsler memperkenalkan konsep penghitungan IQ yang disebut IQ-Deviasi. IQ-Deviasi tidak ditentukan berdasarkan perbandingan MA/CA, akan tetapi dihitung berdasarkan norma kelompok (mean) dan dinyatakan dalam besarnya penyimpangan (deviasi standar) dari norma kelompok tersebut. Dalam statistika, angka yang dinyatakan dalam satuan deviasi standar disebut skor standar dan dirumuskan sebagai:
Skor Standar = m + s {(X-M)/sx}
Keterangan:
m = mean skor standar yang diinginkan
s = deviasi standar yang diinginkan
X = skor mentah yang akan dikonversikan
M = mean distribusi skor mentah yang diperoleh
sx = deviasi standar skor mentah yang diperoleh
Sebagai catatan, mean IQ selama ini ditetapkan sebesar 100. Hal ini merupakan kebiasaan tradisional para ahli tes inteligensi selama berpuluh-puluh tahun dalam menafsirkan IQ sebesar 100 sebagai tanda tingkat inteligensi normal. Wechsler sendiri menggunakan mean sebesar 100 dan deviasi standar sebesar 15 untuk menghitung IQ yang diperoleh dari tes WAIS dan WISC, sedangkan tes Stanford-Binet, sejak edisi revisi tahun 1960, menggunakan meansebesar 100 dan deviasi standar sebesar 16.
c. Distribusi IQ dan Klasifikasi Inteligensi
Sebagaimana karakteristik fisik dan karakteristik psikologis yang lain, dalam suatu populasi yang besar, distribusi angka IQ akan mengikuti suatu model sebaran normal yang berbentuk genta/lonceng simetris, di mana mean terletak di tengah sumbu, angka-angka yang lebih kecil dari meanterletak di sebelah kiri, dan angka-angka yang lebih besar dari mean terletak di sebelah kanan. Hal itu terjadi sesuai dengan deskripsi matematis Quatelet mengenai kurva lonceng yang dijadikan landasan oleh Galton, pada tahun 1869, untuk menyatakan bahwa setiap sifat yang terjadi secara alamiah akan mempunyai satu meandan satu distribusi normal terhadap meantersebut.
Implikasi model distribusi normal ini terhadap tingkat inteligensi adalah bahwa persentase terbesar populasi akan memiliki IQ di sekitar mean(100), yaitu di antara angka 90 dan 110. Semakin jauh ke arah kiri (IQ semakin rendah) dan semakin jauh ke arah kanan (IQ semakin tinggi), persentase populasi yang ada akan semakin kecil. Artinya, persentase orang yang mempunyai IQ yang tinggi sekali akan sama kecilnya dengan persentase orang yang memiliki IQ rendah sekali.
Hal tersebut telah terbukti kebenarannya dari data yang diperoleh oleh Terman dan Merril pada tahun 1937. Data tersebut berasal dari 3184 subyek yang digunakan untuk standardisasi tes Stanford-Binet. Distribusi data tersebut tampak dalam tabel berikut:
IQ PERSENTASE KLASIFIKASI
160 – 169 0,03 Sangat Superior
150 – 159 0,20
140 – 149 1,10
130 – 139 3,10 Superior
120 – 129 8,20
110 – 119 18,10 Rata-rata Tinggi
100 – 109 23,50 Rata-rata Normal
90 – 99 23,00
80 – 89 14,50 Rata-rata Rendah
70 – 79 5,60 Batas Lemah
60 – 69 2,00 Lemah Mental
50 – 59 0,40
40 – 49 0,20
30 – 39 0,03
Normalitas distribusi skor tes inteligensi juga diperlihatkan oleh hasil pelancaran skala WAIS-R, pada tahun 1981, sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini. Dalam tabel tersebut dapat dibandingkan distribusi persentase teoretis bagi masing-masing kelompok IQ dengan distribusi persentase yang diperoleh dari sampel nyata.
IQ PERSENTASE KLASIFIKASI
Teoretis Sampel Nyata
≥ 130 2,2 2,6 Sangat Superior
120 – 129 6,7 6,9 Superior
110 – 119 16,1 16,6 Di Atas Rata-rata
90 – 109 50,0 49,1 Rata-rata
80 – 89 16,1 16,1 Di Bawah Rata-rata
70 – 79 6,7 6,4 Batas Lemah
≤ 69 2,2 2,3 Lemah Mental
Gambaran distribusi IQ demikian diharapkan juga dapat berlaku pada populasi subyek yang lain di mana saja, asalkan bukan merupakan kelompok khusus atau kelompok pilihan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Bimbingan
Konseling tentang Karier
Ada dua faktor :
a. Faktor-faktor yang bersumber dari individu

1) Kemampuan intelegensi
Anita E Woolfork (1995) mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama
intelegensi. Meliputi 3 pengertian yaitu ). Kemampuan untuk belajar, 2).
Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan 3). Kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Selanjutnya Woolfolk mengemukakan
intelegensi itu merupakan salah satu atau beberapa kemampuan untuk
memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam memecahkan masalah
dan beradaptasi dengan lingkungan.

2) Bakat
Bakat merupakan suatu kondiri, suatu kualitas yang dimiliki individu
yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa
mendatang.

3) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

4) Sikap
Sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta
menentukan apa yang dicari dalam kehidupan.

5) Kepribadian
Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis didalam
individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaianpenyesuaian
yang unik terhadap lingkungannya.

6) Nilai
Merupakan hal-hal yang penting atau berguna bagi manusia.

7) Hobi / Kegemaran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu-individu karena kegiatankegiatan
tersebut merupakan kegemaran atau kesukaannya.

8) Prestasi
Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang
ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap arah pilihan jabatan di
kemudian hari, instrument pengukuran prestasi belajar siswa biasanya
tes buatan guru.

9) Keterampilan
Keterampilan yang dapat pula diartikan cakap atau cekatan dalam
mengerjakan sesuatu.

10) Penggunaan waktu senggang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar jam pelajaran
sekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk rekreasi.

11)Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan
dengan perwujudan dari cita-citanya.

12) Pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk di
sekolah atau di luar sekolah.
13) Pengetahuan tentang dunia kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimilkiki anak, tentang dunia kerja,
persyaratan, kualifikasi, jabatan structural, gaji yang diterima, hak dan
kewajiban, tempat pekerjaan itu berada dan lain-lain.
14) Kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah
Kemampuan fisik misalnya tentang badan yang kekar, tinggi, dan
tampan, badan kurus, pendek dan lain-lain.
15) Masalah dan keterbatasan pribadi
Masalah atau problem dari aspek diri sendiri ialah selalu ada
kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu
sehingga mereka merasa tidak senang, benci, takut dan bingung apa
yang harus dikerjakan.
b. Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap pola arah jabatan
Disini ada dua faktor yaitu faktor kelompok primer dan sekunder.
1) Kelompok primer
Kelompok yang erat hubungannya dengan individu yang berpengaruh
terhadap arah pilih jabatan diantaranya :
a) Jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua
b) Pendidikan tertinggi orang tua
c) Tempat tinggal orang tua
d) Status sosial ekonimi orang tua
e) Agama dan kepercayaan orang tua
f) Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal orang tua
g) Harapan orang tua terhadap pendidikan anak.
i) Pekerjaan yang didambakan dan dicita-citakan orang tua terhadap
anaknya
j) Kedudukan dan peranan anak dalam keluarga
k) Hubungan dan sikap saudaranya terhadap anak
l) Nilai-nilai serta norma yang dimiliki dan dianut orang tua
2) Kelompok sekunder
Kelompok sekunder didasarkan atas kepentingan-kepentingan tertentu
yang mewarnai aktivitas gerak-gerik kelompok-kelompok yang
berpengaruh terhadap arah pilih jabatan anak diantaranya :
a) Keadaan teman-teman sebayanya
b) Sifat dan sikap teman-teman sebayanya
c) Tujuan dan nilai-nilai kelompok teman sebaya

ANALISA
Analisa adalah suatu proses atas penyelidikan sesuatu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Sumber : Kamus Besar), dalam hal ini adalah menganalisa sidik jari seseorang. Mengapa sidik jari seseorang perlu dianalisa ? Pertama, karena sidik jari manusia sangatlah unik sebagaimana keunikan manusia itu sendiri. Setiap sidik jari seseorang berbeda dengan sidik jari orang yang lainnya, bahkan orang kembar sekalipun tidak memiliki sidik jari yang sama. Betapa agungnya sang pencipta dalam menciptakan sidik jari yang berbeda-beda. Kedua, sudah sejak zaman dahulu kala, sidik jari seseorang digunakan sebagai database oleh dunia kepolisian sebagai sarana identifikasi identitas seseorang. Ketiga, digunakan sebagai bukti legal dan identitas sah yang dibubuhkan dalam selembar surat tanda tamat belajar atau ijazah seseorang. Keempat, digunakan dalam proses pembuatan paspor seseorang yang akan bepergian antar negara. Kelima, sidik jari digunakan sebagai media untuk mengetahui bakat atau talenta seseorang. Tidak menutup kemungkinan analisa sidik jari pada zaman berikutnya akan berkembang dalam aspek kepentingan yang lainnya.
TALENTA
Talenta adalah pembawaan seorang sejak lahir, bakat (Sumber : Kamus Besar). Karena talenta pembawaan dari lahir maka, seseorang tidak bisa memilih suka atau tidak suka. Ia telah terbentuk dengan sendirinya. Ibarat komputer, terlahir lengkap dengan di install secara sempurna dan siap untuk dioperasikan dengan baik dan maksimal. Kelahiran manusia pun seperti komputer yang sudah di-install dengan program MS-word, Excel, PowerPoint, dan CorellDraw. Apakah keunggulan kita dalam berkata-kata (kecerdasan linguistik) seperti dalam program MS-Word ? Apakah dalam berhitung (kecerdasan logic-matemathic) seperti dalam program Excel ? Apakah dalam menggambar (kecerdasan visual spasial) seperti dalam CorellDraw ? Setiap orang memiliki semua talenta yang dibutuhkan dalam menopang eksistensinya, hanya saja dominasi keunggulannya berbeda-beda. Tidak semua orang ahli bermusik, tidak semua orang ahli dalam bidang matematika dan seterusnya. Dalam pembahasan ini penulis mengambil referensi talenta dari Prof. Howard Gardner, PhD., dari Havard University yang menyebutkan bahwa talenta seseorang itu bisa dikelompokkan dalam sembilan macam antara lain : Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart), Existenstial (Existence Smart). Dimanakah talenta diri kita ? Bidang apakah talenta anak-anak kita ? Sudah tahukah kita terhadap talenta orang-orang yang dekat kepada kita ? Sudah mengertikah kita terhadap talenta dari orang-orang yang kita cinta ?
DMI
Dermatoglyphics Multiple Intelligence Assessment ( DMI ) adalah ILMU / METODA yang berbasis teknologi canggih (Statistika & Programa Komputer) guna membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (FINGERPRINTS) sebagai bentuk rasa syukur & ikhtiar manusia atas karunia TUHAN.
Analisa Talenta DMI ini bisa digunakan oleh anak usia 2 tahun sampai orang dewasa usia 90 tahun. Prosesnya melalui scan kesepuluh sidik jari tangan lebih kurang 10 menit saja dan tidak melalui tanya jawab serta tidak menjawab soal-soal tes. Sehingga anak tidak perlu merasa cemas dan capek saat ikut tes.
TUJUH MANFAAT PRAKTIS
1. Lebih percaya diri
2. Lebih efektif / efisien dalam mengejar dan menata prestasi / karir
3. Aktifitas sehari-hari lebih fokus dan terencana
4. Beban hidup terasa lebih ringan dan lebih pasti
5. Memudahkan mengambil keputusan untuk mencari pendidikan yang sesuai bagi anak-anak usia sekolah (pelajar dan mahasiswa)
6. Memudahkan mengambil keputusan untuk memilih bidang usaha / bisnis yang sesuai bagi para calon pengusaha
7. Rekrutment dan penempatan pegawai pada sebuah perusahaan / instansi (The right man on the right place)
DELAPAN MANFAAT KHUSUS
1. Mengetahui distribusi kecerdasan multiple intelligence (logic-matemathic; linguistic; intrapersonal; interpersonal; bodely-kinestethic; visual-spasial; musical; naturalist)
2. Mengetahui driven models seseorang
3. Mengetahui learning style
4. Mengetahui learning sensitivity
5. Mengetahui karakter komunikasi
6. Memantapkan pilihan karir dimasa depan
7. Mengetahui gaya manajemen kerja seseorang

SEMBILAN MANFAAT BAGI SEKOLAH :
1. Mengelompokkan siswa pada ”KELAS” berbasis KEPEKAAN BELAJAR (Rendah, Sedang, Tinggi)
2. Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN BELAJAR” berbasis GAYA BELAJAR (Praktek/ Kinestetik, Membaca/ Visual, Diskusi/ Auditorial)
3. M Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN EKSTRAKURIKULER” berbasis DELAPAN KECERDASAN (Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart))
4. Melakukan PENDEKATAN KEPADA SISWA berbasis ”SIFAT KEPRIBADIAN” (Afektif, Kognitif, Reflektif, Kritikal)
5. Menerima dengan baik adanya beda potensi secara proporsional (MULTIPLE INTELLIGENCE bukan MONO INTELLIGENCE)
6. Lebih fokus dan efektif dalm proses pembelajaran & komunikasi
7. Mengimbangi ketidakpastian kurikulum
8. Mendekatkan PROSES PEMBELAJARAN dengan PROSES KEHIDUPAN di alam nyata (Realistis-Obyektif)
9. Berkeadilan dalam keberagaman (BHINEKA TUNGGAL IKA)
TIGA PROGRAM DMI ASSESSMENT :
1. FOR PRE SCHOOL :
1. BALITA (2 TH)
2. PLAY GROUP
3. TAMAN KANAK-KANAK
2. FOR STUDENT :
1. SD / MADRASAH IBTIDAYAH
2. SMP / MADRASAH TSANAWIYAH
3. SMA / SMK / MADRASAH ALIYAH
3. FOR GENERAL :
1. UNTUK PREPARE (PENSIUNAN, WISUDAWAN, MELAMAR PEKERJAAN & CALON PENGUSAHA)
2. FUNGSI PERSONALIA (REKRUTMEN, STAFFING, PROMOSI & MUTASI)
3. MAHASISWA (DIPLOMA; S-1;S-2;S-3), GURU, DOSEN, KARYAWAN, PIMPINAN
4. BIROKRAT (DINAS, DEPARTEMEN); POLITIKUS; PENGUSAHA; SENIMAN; AGAMAWAN; DLL
SEMBILAN KEUNGGULAN DMI :
1. BISA UNTUK SEMUA USIA ( 2 – 90 TAHUN)
2. PESERTA TIDAK CEMAS
3. CEPAT DAN AKURAT
4. FULL SYSTEM DAN OBYEKTIF
5. BERBASIS BIOPSIKOLOGI DAN BIOMETRI
6. SEKALI SEUMUR HIDUP
7. BISA UNTUK ANAK AUTIS , ANAK HIPERAKTIF DAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LAINNYA
8. MENDAPATKAN ENAM JENIS TES SEKALIGUS DAN DUA REKOMENDASI PENTING BAGI MASA DEPAN SESEORANG
9. MENDAPATKAN LAYANAN KONSULTASI PSIKOLOGI GRATIS SEUMUR HIDUP MELALUI CALL CENTRE ATAU DATANG LANGSUNG KE YOGYAKARTA
TUJUH KEUNGGULAN DMI DIBANDING TES BAKAT SIDIKJARI LAINNYA :
1. PUNYA HAK CIPTA , LEGAL FORMAL YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SELAMA 50 TAHUN.
2. PERTAMA LEGAL DI INDONESIA. HATI-HATI DENGAN PRODUK ILLEGAL.
3. JARINGAN TERBESAR DI INDONESIA.
4. DATA BASE BIOMETRIK SIDIK JARI PALING LENGKAP.
5. MATERI WEBSITE SIDIK JARI TERLENGKAP DAN TRANSPARAN.
6. JELAS ALAMAT DAN TOKOH PENGEMBANGNYA (DI INDONESIA MAUPUN KANTOR INDUKNYA DI SINGAPURA).
7. LEBIH LENGKAP, OBYEKTIF, CEPAT DAN AKURAT .

TUJUH CARA IKUT TES BAKAT SIDIK JARI DMI :
1. Membayar uang tes secara tunai Rp 1.000.000,- (di luar jakarta) atau Rp 1.500.000,- (di Jakarta) perorang (harga bisa berubah-ubah setiap waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu)
2. Mengisi data identitas diri (nama dan alamat)
3. Kedua belah telapak tangan (kanan dan kiri) diberi titik ATD
4. Diambil foto wajah
5. Kesepuluh sidik jari tangan (kanan dan kiri) dipindai dengan scaner
6. Menunggu buku hasil tes selama dua minggu (untuk di Yogyakarta bisa lebih cepat)
7. Mendapatkan penjelasan dan konsultasi psikologi yang sangat dibutuhkan dan sangat besar manfaatnya
1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kami menyimpulkan bahwa, disadari dalam pengunaan tes inteligensi masih memiliki banyak kekurangan seperti yang telah diungkapkan oleh para ahli dimana tes inteligensi masin bersifat seperti tes umum karena belum dapat merangkul keseluruhan aspek inteligensi. Namun pengunaan tes inteligensi dewasa ini disesuaikan dengan permintaan pengaju tes, seperti pada perekrutan tenaga kerja baik pada perusahaan dan instansi instansi. Dimana dalam tes inteligensi disesuaikan dengan aspek yang ingin diukur agar dalam perekrutan tenaga kerja tersebut didapati tenaga kerja yang handal sesuai dengan aspek yang diingainkan oleh perusahaan dan mampu bekerja dengan lebih baik lagi. Demikianlah pengunaaan tes inteligensi pada kalangan umum. Adapun manfaat tes inteligensi dilingkup sekolah yakni bagi guru Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:
1. Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring calon siswa yang akan diterima atau untuk menempatkan siswa pada jurusan tertentu, dan juga mengidentifikasi siswa yang memiliki IQ di atas normal.
2. Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesukaran pelajaran dan mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan setara.
3. Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat diagnosa siswa, untuk memprediksi hasil siswa dimasa yang akan datang, dan juga sebagai media untuk mengawali proses konseling.
4. Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengetahui kemampuannya.
5. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid
6. Membantu memahami sebab terjadinya masalah
7. Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga yang rendah
Secara umum, tes intelegensi dapat digunakan sebagai bahan diagnosa. Hasil tes belum tentuperlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor maupun konseli memerlukan gambaran yang menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil tes intelegensi, konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan konseli selama dan setelah proses konseling berlangsung. Selain itu, hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data penunjang. Jika tes yang digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes intelegensi dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan diperlukan dalam kegiatan konseling.

Daftar pustaka

INTELEGENSI


http://hartonobaya.blogspot.com/2012/11/tes-intelegensi.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2180724-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-terhadap/
http://konsultasi.dmiprimagama.com/news/2012/01/22/ANALISA-TALENTA-DETEKSI-BAKAT-FINGERPRINT-TEST-(-TES-SIDIK-JARI-DMI-PRIMAGAMA).html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tulisan sofskill sistem informasi psikologi(konsultasi IQ)TIARA YANUAR ASTI 11509616,4PA07

KONSELING INTELEGENSI (IQ)
Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kec erdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kec erdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beadab.
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili

5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
Asesmen (pemeriksaan) psikologis untuk memberikan gambaran potensi yang dimiliki individu yaitu intelegensi, bakat, minat serta kepribadian. Pemeriksaan psikologis tersebut dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
1. Psikotes bagi siswa/siswi : Acuan arah pendidikan (penjurusan) serta sebagai prediktor yang mendukung kesuksesan di masa mendatang.
2. Psikotes bagi organisasi : Memperoleh kandidat sesuai dengan kualifikasi kompetensi & kebutuhan organisasi.
3. Evaluasi psikologis : Menggunakan metode asesmen multimethod untuk mengevaluasi potensi karyawan dengan tujuan untuk pengembangan diri secara efektif.
4. Dalam penanganan kasus klinis bertujuan untuk penegakan diagnosa sehingga dapat ditangani secara tepat dan efektif.

Masih banyak defenisi lain mengenai kecerdasan/intelegensi oleh para ahli psikologi yang berbeda satu sama lain, tergantung darimana ahli itu memandang intelegensi. Teori-teori intelegensi yang berbeda ini membuat tes intelegensi juga sangat beragam. Penggunaannya tergantung pada kebutuhan apa yang hendak diukur, disesuaikan dengan jenis pekerjaan/aktivitas yang akan dibebankan. Tetapi pada umumnya, tes intelegensi mengukur hal-hal seperti di bawah ini:
1) Linguistik verbal, yaitu kemampuan untuk membaca dan menulis
2) Numerik, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan angka atau matematika
3) Spasial, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kreativitas seperti kesenian, desain, pengenalan pola, peta dan lain-lain.
4) Kecerdasan fisik, yaitu kecerdasan yang berhubungan dengan kemapuan fisik seperti olahraga.
5) Lingkungan/natural, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berhubungan dengan alam seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang.
6) Interpersonal, yaitu kecerdasan yang dimiliki oleh orang yang mampu berbicara dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
7) Intrapersonal, yaitu kecerdasan mengelolah emosi (emotional intelligence), kemampuan seseorang untuk mengendalikan dan mengatur dirinya sendiri.
8) Kecerdasan musical, adalah kecerdasan pada seni musik mencipta, merasa, dan memahami pesan dari sebuah musik.
Belum ada alat tes intelegensi yang dapat mengukur semua aspek diatas, karena sifatnya yang terlalu luas, juga penggunaan tes intelegensi hanya mengharapkan seseorang unggul pada aspek-aspek yang diinginkan.
C. Menghitung dan Mengklasifikasikan Inteligensi
Salah satu cara yang sering digunakan untuk menyatakan tinggi rendahnya inteligensi adalah dengan menerjemahkan hasil tes inteligensi ke dalam angka yang dapat menjadi petunjuk mengenai kedudukan tingkat kecerdasan seseorang bila dibandingkan secara relatif terhadap suatu norma. Secara tradisional, angka normatif dari hasil tes inteligensi dinyatakan dalam bentuk rasio (quotient) dan diberi nama intelligence quotient(IQ). Walaupun demikian, tidak semua tes inteligensi akan menghasilkan angka IQ karena IQ bukan satu-satunya cara untuk menyatakan tingkat kecerdasan seseorang. Beberapa tes inteligensi bahkan tidak menghasilkan IQ, tetapi memberikan klasifikasi tingkat inteligensi, seperti Level III yang berarti klasifikasi inteligensi normal. Istilah IQ diperkenalkan pertama kali pada tahun 1912 oleh seorang psikolog Jerman, William Stern. Kemudian ketika pada tahun 1916, L.M. Terman menerbitkan edisi revisi tes Binet, istilah IQ mulai digunakan secara resmi untuk yang pertama kali. Sewaktu pertama kali digunakan secara resmi, angka IQ dihitung dari hasil tes inteligensi Binet, yaitu dengan membandingkan skor tes yang diperoleh seorang individu dengan usia individu tersebut. Pada waktu itu, perhitungan IQ dilakukan dengan menggunakan rumus:
IQ = (MA/CA) x 100
Keterangan:
MA = Mental Age(usia mental)
CA = Chronological Age(usia kronologis)
100 = Angka konstan untuk menghindari bilangan desimal
Istilah usia mental dikemukakan untuk pertama kalinya bersamaan dengan perumusan perhitungan IQ di atas. Pada masa tersebut, rumus IQ digunakan untuk menentukan tingkat inteligensi seseorang berdasarkan hasil tes inteligensi Binet. Sebenarnya usia mental merupakan suatu norma pembanding, yaitu norma performansi pada kelompok usia tertentu. Misalkan anak yang berusia delapan tahun sebagian besar di antara mereka mampu menjawab dengan benar sebanyak 24 soal dalam tes, mak skor 24 tersebut dijadikan norma untuk kelompok anak-anak usia delapan tahun, dan disebut usia mental delapan tahun. Bila seorang anak, dalam mengerjakan tes yang sama, mampu menjawab 24 soal dengan benar, maka ia dikatakan sebagai mempunyai usia mental delapan tahun, sekalipun usia kronologisnya baru tujuh tahun. Adapun usia kronologis adalah usia anak sejak dilahirkan yang dinyatakan dalam satuan tahun atau dalam satuan bulan.
a. Batasan Rasio MA/CA
Gagasan pokok dalam perumusan rasio MA/CA adalah perbandingan relatif antara usia kronologis dengan usia mental yang telah ditentukan berdasar rata-rata skor pada kelompok usia tersebut. Seorang yang berinteligensi normal, diharapkan pada usia lima tahun akan mencapai usia mental lima tahun, pada usia tujuh tahun akan mencapai usia mental tujuh tahun, dan seterusnya. Ternyata, hubungan seperti disebutkan di atas tidaklah selalu ditemui dalam kenyataannya. Setelah memasuki usia remaja akhir, usia mental seseorang rupanya tidak lagi banyak berubah, bahkan cenderung menurun. Rata-rata skor tes yang diperoleh individu berusia 40 tahun relatif sama dengan rata-rata skor sewaktu ia masih berusia 15 tahun, dan karenanya tidaklah layak untuk mengatakannya mencapai usia mental 40 tahun. Di sisi lain, usia kronologis seseorang terus saja bertambah dari waktu ke waktu. Dengan demikian, apabila tes dilakukan dengan membandingkan MA dan CA, maka angka IQ yang diperoleh akan semakin mengecil sejalan dengan bertambahnya usia kronologis. Hal itu memberikan kesan bahwa semakin tua seseorang akan, maka IQ-nya akan semakin menurun. Padahal hal tersebut tidaklah logis dan tidak sesuai dengan kenyataan. Karena itu, perhitungan IQ dengan menggunakan perbandingan MA dan CA tidak dapat dilanjutkan lagi.
b. Perumusan IQ Deviasi
Dengan adanya kelemahan penggunaan rasio MA/CA untuk menghitung IQ, maka David Wechsler memperkenalkan konsep penghitungan IQ yang disebut IQ-Deviasi. IQ-Deviasi tidak ditentukan berdasarkan perbandingan MA/CA, akan tetapi dihitung berdasarkan norma kelompok (mean) dan dinyatakan dalam besarnya penyimpangan (deviasi standar) dari norma kelompok tersebut. Dalam statistika, angka yang dinyatakan dalam satuan deviasi standar disebut skor standar dan dirumuskan sebagai:
Skor Standar = m + s {(X-M)/sx}
Keterangan:
m = mean skor standar yang diinginkan
s = deviasi standar yang diinginkan
X = skor mentah yang akan dikonversikan
M = mean distribusi skor mentah yang diperoleh
sx = deviasi standar skor mentah yang diperoleh
Sebagai catatan, mean IQ selama ini ditetapkan sebesar 100. Hal ini merupakan kebiasaan tradisional para ahli tes inteligensi selama berpuluh-puluh tahun dalam menafsirkan IQ sebesar 100 sebagai tanda tingkat inteligensi normal. Wechsler sendiri menggunakan mean sebesar 100 dan deviasi standar sebesar 15 untuk menghitung IQ yang diperoleh dari tes WAIS dan WISC, sedangkan tes Stanford-Binet, sejak edisi revisi tahun 1960, menggunakan meansebesar 100 dan deviasi standar sebesar 16.
c. Distribusi IQ dan Klasifikasi Inteligensi
Sebagaimana karakteristik fisik dan karakteristik psikologis yang lain, dalam suatu populasi yang besar, distribusi angka IQ akan mengikuti suatu model sebaran normal yang berbentuk genta/lonceng simetris, di mana mean terletak di tengah sumbu, angka-angka yang lebih kecil dari meanterletak di sebelah kiri, dan angka-angka yang lebih besar dari mean terletak di sebelah kanan. Hal itu terjadi sesuai dengan deskripsi matematis Quatelet mengenai kurva lonceng yang dijadikan landasan oleh Galton, pada tahun 1869, untuk menyatakan bahwa setiap sifat yang terjadi secara alamiah akan mempunyai satu meandan satu distribusi normal terhadap meantersebut.
Implikasi model distribusi normal ini terhadap tingkat inteligensi adalah bahwa persentase terbesar populasi akan memiliki IQ di sekitar mean(100), yaitu di antara angka 90 dan 110. Semakin jauh ke arah kiri (IQ semakin rendah) dan semakin jauh ke arah kanan (IQ semakin tinggi), persentase populasi yang ada akan semakin kecil. Artinya, persentase orang yang mempunyai IQ yang tinggi sekali akan sama kecilnya dengan persentase orang yang memiliki IQ rendah sekali.
Hal tersebut telah terbukti kebenarannya dari data yang diperoleh oleh Terman dan Merril pada tahun 1937. Data tersebut berasal dari 3184 subyek yang digunakan untuk standardisasi tes Stanford-Binet. Distribusi data tersebut tampak dalam tabel berikut:
IQ PERSENTASE KLASIFIKASI
160 – 169 0,03 Sangat Superior
150 – 159 0,20
140 – 149 1,10
130 – 139 3,10 Superior
120 – 129 8,20
110 – 119 18,10 Rata-rata Tinggi
100 – 109 23,50 Rata-rata Normal
90 – 99 23,00
80 – 89 14,50 Rata-rata Rendah
70 – 79 5,60 Batas Lemah
60 – 69 2,00 Lemah Mental
50 – 59 0,40
40 – 49 0,20
30 – 39 0,03
Normalitas distribusi skor tes inteligensi juga diperlihatkan oleh hasil pelancaran skala WAIS-R, pada tahun 1981, sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini. Dalam tabel tersebut dapat dibandingkan distribusi persentase teoretis bagi masing-masing kelompok IQ dengan distribusi persentase yang diperoleh dari sampel nyata.
IQ PERSENTASE KLASIFIKASI
Teoretis Sampel Nyata
≥ 130 2,2 2,6 Sangat Superior
120 – 129 6,7 6,9 Superior
110 – 119 16,1 16,6 Di Atas Rata-rata
90 – 109 50,0 49,1 Rata-rata
80 – 89 16,1 16,1 Di Bawah Rata-rata
70 – 79 6,7 6,4 Batas Lemah
≤ 69 2,2 2,3 Lemah Mental
Gambaran distribusi IQ demikian diharapkan juga dapat berlaku pada populasi subyek yang lain di mana saja, asalkan bukan merupakan kelompok khusus atau kelompok pilihan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terhadap Bimbingan
Konseling tentang Karier
Ada dua faktor :
a. Faktor-faktor yang bersumber dari individu

1) Kemampuan intelegensi
Anita E Woolfork (1995) mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama
intelegensi. Meliputi 3 pengertian yaitu ). Kemampuan untuk belajar, 2).
Keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan 3). Kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Selanjutnya Woolfolk mengemukakan
intelegensi itu merupakan salah satu atau beberapa kemampuan untuk
memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam memecahkan masalah
dan beradaptasi dengan lingkungan.

2) Bakat
Bakat merupakan suatu kondiri, suatu kualitas yang dimiliki individu
yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa
mendatang.

3) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal
atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

4) Sikap
Sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta
menentukan apa yang dicari dalam kehidupan.

5) Kepribadian
Kepribadian diartikan sebagai suatu organisasi yang dinamis didalam
individu dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan penyesuaianpenyesuaian
yang unik terhadap lingkungannya.

6) Nilai
Merupakan hal-hal yang penting atau berguna bagi manusia.

7) Hobi / Kegemaran
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu-individu karena kegiatankegiatan
tersebut merupakan kegemaran atau kesukaannya.

8) Prestasi
Penguasaan terhadap materi pelajaran dalam pendidikan yang sedang
ditekuninya oleh individu berpengaruh terhadap arah pilihan jabatan di
kemudian hari, instrument pengukuran prestasi belajar siswa biasanya
tes buatan guru.

9) Keterampilan
Keterampilan yang dapat pula diartikan cakap atau cekatan dalam
mengerjakan sesuatu.

10) Penggunaan waktu senggang
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar jam pelajaran
sekolah digunakan untuk menunjang hobinya atau untuk rekreasi.

11)Aspirasi dan pengetahuan sekolah atau pendidikan sambungan
Aspirasi dengan pendidikan sambungan yang diinginkan yang berkaitan
dengan perwujudan dari cita-citanya.

12) Pengalaman kerja
Pengalaman kerja yang pernah dialami siswa pada waktu duduk di
sekolah atau di luar sekolah.
13) Pengetahuan tentang dunia kerja
Pengetahuan yang sementara ini dimilkiki anak, tentang dunia kerja,
persyaratan, kualifikasi, jabatan structural, gaji yang diterima, hak dan
kewajiban, tempat pekerjaan itu berada dan lain-lain.
14) Kemampuan dan keterbatasan fisik dan penampilan lahiriah
Kemampuan fisik misalnya tentang badan yang kekar, tinggi, dan
tampan, badan kurus, pendek dan lain-lain.
15) Masalah dan keterbatasan pribadi
Masalah atau problem dari aspek diri sendiri ialah selalu ada
kecenderungan yang bertentangan apabila menghadapi masalah tertentu
sehingga mereka merasa tidak senang, benci, takut dan bingung apa
yang harus dikerjakan.
b. Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap pola arah jabatan
Disini ada dua faktor yaitu faktor kelompok primer dan sekunder.
1) Kelompok primer
Kelompok yang erat hubungannya dengan individu yang berpengaruh
terhadap arah pilih jabatan diantaranya :
a) Jenis pekerjaan dan penghasilan orang tua
b) Pendidikan tertinggi orang tua
c) Tempat tinggal orang tua
d) Status sosial ekonimi orang tua
e) Agama dan kepercayaan orang tua
f) Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal orang tua
g) Harapan orang tua terhadap pendidikan anak.
i) Pekerjaan yang didambakan dan dicita-citakan orang tua terhadap
anaknya
j) Kedudukan dan peranan anak dalam keluarga
k) Hubungan dan sikap saudaranya terhadap anak
l) Nilai-nilai serta norma yang dimiliki dan dianut orang tua
2) Kelompok sekunder
Kelompok sekunder didasarkan atas kepentingan-kepentingan tertentu
yang mewarnai aktivitas gerak-gerik kelompok-kelompok yang
berpengaruh terhadap arah pilih jabatan anak diantaranya :
a) Keadaan teman-teman sebayanya
b) Sifat dan sikap teman-teman sebayanya
c) Tujuan dan nilai-nilai kelompok teman sebaya

ANALISA
Analisa adalah suatu proses atas penyelidikan sesuatu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Sumber : Kamus Besar), dalam hal ini adalah menganalisa sidik jari seseorang. Mengapa sidik jari seseorang perlu dianalisa ? Pertama, karena sidik jari manusia sangatlah unik sebagaimana keunikan manusia itu sendiri. Setiap sidik jari seseorang berbeda dengan sidik jari orang yang lainnya, bahkan orang kembar sekalipun tidak memiliki sidik jari yang sama. Betapa agungnya sang pencipta dalam menciptakan sidik jari yang berbeda-beda. Kedua, sudah sejak zaman dahulu kala, sidik jari seseorang digunakan sebagai database oleh dunia kepolisian sebagai sarana identifikasi identitas seseorang. Ketiga, digunakan sebagai bukti legal dan identitas sah yang dibubuhkan dalam selembar surat tanda tamat belajar atau ijazah seseorang. Keempat, digunakan dalam proses pembuatan paspor seseorang yang akan bepergian antar negara. Kelima, sidik jari digunakan sebagai media untuk mengetahui bakat atau talenta seseorang. Tidak menutup kemungkinan analisa sidik jari pada zaman berikutnya akan berkembang dalam aspek kepentingan yang lainnya.
TALENTA
Talenta adalah pembawaan seorang sejak lahir, bakat (Sumber : Kamus Besar). Karena talenta pembawaan dari lahir maka, seseorang tidak bisa memilih suka atau tidak suka. Ia telah terbentuk dengan sendirinya. Ibarat komputer, terlahir lengkap dengan di install secara sempurna dan siap untuk dioperasikan dengan baik dan maksimal. Kelahiran manusia pun seperti komputer yang sudah di-install dengan program MS-word, Excel, PowerPoint, dan CorellDraw. Apakah keunggulan kita dalam berkata-kata (kecerdasan linguistik) seperti dalam program MS-Word ? Apakah dalam berhitung (kecerdasan logic-matemathic) seperti dalam program Excel ? Apakah dalam menggambar (kecerdasan visual spasial) seperti dalam CorellDraw ? Setiap orang memiliki semua talenta yang dibutuhkan dalam menopang eksistensinya, hanya saja dominasi keunggulannya berbeda-beda. Tidak semua orang ahli bermusik, tidak semua orang ahli dalam bidang matematika dan seterusnya. Dalam pembahasan ini penulis mengambil referensi talenta dari Prof. Howard Gardner, PhD., dari Havard University yang menyebutkan bahwa talenta seseorang itu bisa dikelompokkan dalam sembilan macam antara lain : Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart), Existenstial (Existence Smart). Dimanakah talenta diri kita ? Bidang apakah talenta anak-anak kita ? Sudah tahukah kita terhadap talenta orang-orang yang dekat kepada kita ? Sudah mengertikah kita terhadap talenta dari orang-orang yang kita cinta ?
DMI
Dermatoglyphics Multiple Intelligence Assessment ( DMI ) adalah ILMU / METODA yang berbasis teknologi canggih (Statistika & Programa Komputer) guna membaca / mendeteksi PETA POTENSI DIRI melalui sidik jari (FINGERPRINTS) sebagai bentuk rasa syukur & ikhtiar manusia atas karunia TUHAN.
Analisa Talenta DMI ini bisa digunakan oleh anak usia 2 tahun sampai orang dewasa usia 90 tahun. Prosesnya melalui scan kesepuluh sidik jari tangan lebih kurang 10 menit saja dan tidak melalui tanya jawab serta tidak menjawab soal-soal tes. Sehingga anak tidak perlu merasa cemas dan capek saat ikut tes.
TUJUH MANFAAT PRAKTIS
1. Lebih percaya diri
2. Lebih efektif / efisien dalam mengejar dan menata prestasi / karir
3. Aktifitas sehari-hari lebih fokus dan terencana
4. Beban hidup terasa lebih ringan dan lebih pasti
5. Memudahkan mengambil keputusan untuk mencari pendidikan yang sesuai bagi anak-anak usia sekolah (pelajar dan mahasiswa)
6. Memudahkan mengambil keputusan untuk memilih bidang usaha / bisnis yang sesuai bagi para calon pengusaha
7. Rekrutment dan penempatan pegawai pada sebuah perusahaan / instansi (The right man on the right place)
DELAPAN MANFAAT KHUSUS
1. Mengetahui distribusi kecerdasan multiple intelligence (logic-matemathic; linguistic; intrapersonal; interpersonal; bodely-kinestethic; visual-spasial; musical; naturalist)
2. Mengetahui driven models seseorang
3. Mengetahui learning style
4. Mengetahui learning sensitivity
5. Mengetahui karakter komunikasi
6. Memantapkan pilihan karir dimasa depan
7. Mengetahui gaya manajemen kerja seseorang

SEMBILAN MANFAAT BAGI SEKOLAH :
1. Mengelompokkan siswa pada ”KELAS” berbasis KEPEKAAN BELAJAR (Rendah, Sedang, Tinggi)
2. Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN BELAJAR” berbasis GAYA BELAJAR (Praktek/ Kinestetik, Membaca/ Visual, Diskusi/ Auditorial)
3. M Mengelompokkan siswa pada ”KEGIATAN EKSTRAKURIKULER” berbasis DELAPAN KECERDASAN (Linguistic (Word Smart), Logic Matemethic (Logic Smart), Intrapersonal (Self Smart), Interpersonal (People Smart), Bodly Kinestethic (Body Smart), Visual Spatial (Picture Smart), Musical (Music Smart), Naturalits (Nature Smart))
4. Melakukan PENDEKATAN KEPADA SISWA berbasis ”SIFAT KEPRIBADIAN” (Afektif, Kognitif, Reflektif, Kritikal)
5. Menerima dengan baik adanya beda potensi secara proporsional (MULTIPLE INTELLIGENCE bukan MONO INTELLIGENCE)
6. Lebih fokus dan efektif dalm proses pembelajaran & komunikasi
7. Mengimbangi ketidakpastian kurikulum
8. Mendekatkan PROSES PEMBELAJARAN dengan PROSES KEHIDUPAN di alam nyata (Realistis-Obyektif)
9. Berkeadilan dalam keberagaman (BHINEKA TUNGGAL IKA)
TIGA PROGRAM DMI ASSESSMENT :
1. FOR PRE SCHOOL :
1. BALITA (2 TH)
2. PLAY GROUP
3. TAMAN KANAK-KANAK
2. FOR STUDENT :
1. SD / MADRASAH IBTIDAYAH
2. SMP / MADRASAH TSANAWIYAH
3. SMA / SMK / MADRASAH ALIYAH
3. FOR GENERAL :
1. UNTUK PREPARE (PENSIUNAN, WISUDAWAN, MELAMAR PEKERJAAN & CALON PENGUSAHA)
2. FUNGSI PERSONALIA (REKRUTMEN, STAFFING, PROMOSI & MUTASI)
3. MAHASISWA (DIPLOMA; S-1;S-2;S-3), GURU, DOSEN, KARYAWAN, PIMPINAN
4. BIROKRAT (DINAS, DEPARTEMEN); POLITIKUS; PENGUSAHA; SENIMAN; AGAMAWAN; DLL
SEMBILAN KEUNGGULAN DMI :
1. BISA UNTUK SEMUA USIA ( 2 – 90 TAHUN)
2. PESERTA TIDAK CEMAS
3. CEPAT DAN AKURAT
4. FULL SYSTEM DAN OBYEKTIF
5. BERBASIS BIOPSIKOLOGI DAN BIOMETRI
6. SEKALI SEUMUR HIDUP
7. BISA UNTUK ANAK AUTIS , ANAK HIPERAKTIF DAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS LAINNYA
8. MENDAPATKAN ENAM JENIS TES SEKALIGUS DAN DUA REKOMENDASI PENTING BAGI MASA DEPAN SESEORANG
9. MENDAPATKAN LAYANAN KONSULTASI PSIKOLOGI GRATIS SEUMUR HIDUP MELALUI CALL CENTRE ATAU DATANG LANGSUNG KE YOGYAKARTA
TUJUH KEUNGGULAN DMI DIBANDING TES BAKAT SIDIKJARI LAINNYA :
1. PUNYA HAK CIPTA , LEGAL FORMAL YANG DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SELAMA 50 TAHUN.
2. PERTAMA LEGAL DI INDONESIA. HATI-HATI DENGAN PRODUK ILLEGAL.
3. JARINGAN TERBESAR DI INDONESIA.
4. DATA BASE BIOMETRIK SIDIK JARI PALING LENGKAP.
5. MATERI WEBSITE SIDIK JARI TERLENGKAP DAN TRANSPARAN.
6. JELAS ALAMAT DAN TOKOH PENGEMBANGNYA (DI INDONESIA MAUPUN KANTOR INDUKNYA DI SINGAPURA).
7. LEBIH LENGKAP, OBYEKTIF, CEPAT DAN AKURAT .

TUJUH CARA IKUT TES BAKAT SIDIK JARI DMI :
1. Membayar uang tes secara tunai Rp 1.000.000,- (di luar jakarta) atau Rp 1.500.000,- (di Jakarta) perorang (harga bisa berubah-ubah setiap waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu)
2. Mengisi data identitas diri (nama dan alamat)
3. Kedua belah telapak tangan (kanan dan kiri) diberi titik ATD
4. Diambil foto wajah
5. Kesepuluh sidik jari tangan (kanan dan kiri) dipindai dengan scaner
6. Menunggu buku hasil tes selama dua minggu (untuk di Yogyakarta bisa lebih cepat)
7. Mendapatkan penjelasan dan konsultasi psikologi yang sangat dibutuhkan dan sangat besar manfaatnya
1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan kami menyimpulkan bahwa, disadari dalam pengunaan tes inteligensi masih memiliki banyak kekurangan seperti yang telah diungkapkan oleh para ahli dimana tes inteligensi masin bersifat seperti tes umum karena belum dapat merangkul keseluruhan aspek inteligensi. Namun pengunaan tes inteligensi dewasa ini disesuaikan dengan permintaan pengaju tes, seperti pada perekrutan tenaga kerja baik pada perusahaan dan instansi instansi. Dimana dalam tes inteligensi disesuaikan dengan aspek yang ingin diukur agar dalam perekrutan tenaga kerja tersebut didapati tenaga kerja yang handal sesuai dengan aspek yang diingainkan oleh perusahaan dan mampu bekerja dengan lebih baik lagi. Demikianlah pengunaaan tes inteligensi pada kalangan umum. Adapun manfaat tes inteligensi dilingkup sekolah yakni bagi guru Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:
1. Sekolah, tes intelegensi dapat digunakan untuk menyaring calon siswa yang akan diterima atau untuk menempatkan siswa pada jurusan tertentu, dan juga mengidentifikasi siswa yang memiliki IQ di atas normal.
2. Guru, tes intelegensi dapat digunakan untuk mendiagnosa kesukaran pelajaran dan mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan setara.
3. Konselor, tes intelegensi dapat digunakan untuk membuat diagnosa siswa, untuk memprediksi hasil siswa dimasa yang akan datang, dan juga sebagai media untuk mengawali proses konseling.
4. Siswa, tes intelegensi dapat digunakan untuk mengenali dan memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, dan mengetahui kemampuannya.
5. Menganalisis berbagai masalah yang dialami murid
6. Membantu memahami sebab terjadinya masalah
7. Membantu memahami murid yang mempunyai kemampuan yang tinggi juga yang rendah
Secara umum, tes intelegensi dapat digunakan sebagai bahan diagnosa. Hasil tes belum tentuperlu disampaikan dalam proses konseling, tetapi konselor maupun konseli memerlukan gambaran yang menyeluruh dari diri seorang konseli. Dengan menggunakan hasil tes intelegensi, konselor dapat melakukan diagnosa terkait perkembangan konseli selama dan setelah proses konseling berlangsung. Selain itu, hasil tes intelegensi dapat digunakan sebagai data penunjang. Jika tes yang digunakan tidak hanya tes atau tes intelegensi, maka hasil tes intelegensi dapat digunakan untuk menunjang data yang telah diperoleh dan diperlukan dalam kegiatan konseling.

Daftar pustaka

INTELEGENSI


http://hartonobaya.blogspot.com/2012/11/tes-intelegensi.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2180724-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-terhadap/
http://konsultasi.dmiprimagama.com/news/2012/01/22/ANALISA-TALENTA-DETEKSI-BAKAT-FINGERPRINT-TEST-(-TES-SIDIK-JARI-DMI-PRIMAGAMA).html

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS SOFSKILL SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI KELOMPOK 2 (TIARA YANUAR ASTI 4PA07,11509616)

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGIS
ASPEK-ASPEK PSIKOLOGI DALAM PERKEMBANGAN ORGANISASI BERBASIS SISTEM INFORMASI

NAMA KELOMPOK :
Dyna Tri Andjayani : 15509275
Fainna Lushika Fajryah : 14509223
Hendrik Rudini Mihardja : 15509274
Ida Ayu Arini Utari : 15509664
M.Reinaldy Juniawan : 14509815
Rani Syafira : 16509202
Tiara Yanuar Asti : 11509616

KELAS : 4PA07
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI

SISTEM INFORMASI PSIKOLOG
PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item- item penggerak. Sebagai contoh, misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang membentuk suatu negara.
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian dari sistem tersebut. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan. Ada juga Anatol Raporot yang mendefinisikan arti dari sistem itu. Menurut beliau, sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.L.Ackof, menyebutkan bahwa sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme, pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen – elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
2. Masukan
Masukan atau input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal – hal yang berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah sedangkan yang tidak berwujud contohnya adalah informasi.
3. Proses
Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai
4.Keluaran
Keluaran atau output merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi keluaran bisa merupakan informasi, saran, cetakan laporan dan lain-lain.
5. Batas
Batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem mempengaruhi konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu
1. Komponen
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus.
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut
3. Lingkungan luar sistem
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem
4. Penghubung
Merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran atau output dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukan
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem
Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7.Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan enjadi keluarn. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
8. Sasaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu memiliki 4 elemen :
1. Objek : dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel.
2. Atribut : menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya
3. Hubungan internal : berada diantara objek – objeknya
4. Lingkungan : tempat dimana sistem berada.
Berikut syarat – syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
3. Ada hubungan diantara elemen sistem
4. Unsur dasar dari arus informasi, energi dan material harus lebih penting daripada elemen sistem
5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

Ada beberapa tipe sistem berdasarkan kategori :
1. Atas dasar keterbukaan
• Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya
• Sistem tertutup
2. Atas dasar komponen
• Sistem fisik, dengan komponen, materi dan energi
• Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide
Secara garis besar, sistem dapat dibagi menjadi dua :
1. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan kumpulan elemen – elemen atau unsur – unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contohnya adalah sismtem komputer, elemen dari sistem komputer berupa peralatan yang berfungsi bersama – sama untuk menjalankan pengolahan data
2. Sistem abstrak
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasi secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen – elemennya. Contohnya, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah kumpulan data yang diperoleh dan memiliki arti bagi penerima dan dapat diolah sehingga data tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Data itu sendiri dapat berupa tulisan, perkataan dari orang lain, gambar, rekaman suara atau video dan sumber informasi lainnya. Informasi yang diperoleh penerima dapat digunakan dalam sisi positif ataupun negatif. Sisi positif seperti menambah wawasan, memberikan pertolongan serta menciptakan sesuatu. Sedangkan sisi negatif seperti mengancam atau mencelakai orang lain. Contoh bisnis informasi terjadi pada organisasi agen informasi yaitu contoh besarnya adalah CIA di bidang pertahanan. Sedangkan contoh kecilnya adalah siaran radio tentang harga cabe di pasar saat ini.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep.
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input – proses – output. Sedangkan data itu sendiri merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Informasi berawal dari sebuah bahasa. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama. Selain itu bahasa berbeda-beda disetiap belahan dunia sehingga dapat menghambat dalam penyebaran informasi.
Seiring berjaannya waktu penyebaran informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan dalam penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Data yang telah diberi makna melalui konteks juga merupakan informasi. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, informasi dapat berupa data ataupun program-program komputer seperti pengolahan gambar dan pengolahan kata. Sehingga untuk menyimpan semua informasi dan perintah tersebut komputer dilengkapi dengan dua macam memori, yaitu RAM (Read Access Memory) dan ROM (Read Only Memory) yang memiliki tugas yang berbeda. Informasi ini dimasukkan melalui alat inputseperti keyboard, joystick, scanner, mause, dan microphone. Serta disampaikan melalui alat output sepertimonitor, speaker, dan printer.
Definisi menurut beberapa ahli :
JONER HASUGIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Jadi secara umum informasi adalah sebuat data yang memberikan pengetahuan yang berguna, dapat diolah dan memberikan kekuasaan serta memiliki arti bagi penerima yang digunakan dalam pembuatan keputusan, baik sekarang atau dimasa yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan si penerima.
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jadi, agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Metode pengumpulan data / Informasi :
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Perkiraan koresponden
4. Daftar pertanyaan
PENGERTIAN PSIKOLOG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang berarti jiwa dan logia yang berarti ilmu. Secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV yang berarti lembaga hidup atau daya hidup. Oleh karena itu, jiwa merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas.
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah :
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor – faktor yang membentuk perilaku sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial.
2. Psikologi sosial
Mempunyai 3 ruang lingkup yaitu :
• Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu
• Studi tentang proses-proses individual bersama
• Studi tentang interaksi kelompok

3. Psikologi kepribadian
Bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi.
 Aspek Error dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis sistem informasi
Aspek error merupakan isu resiko yang terdapat dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang disebabkan oleh ketidaksengajaan. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Auditor dalam aspek error dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi:
a. Lack of Information. Kekurangan informasi yang diterima oleh user mengenai aplikasi atau teknologi informasi (IT) yang dimiliki oleh organisasi akan menyebabkan user kekurangan pengetahuan maupun kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang diimplementasikanoleh organisasi. Hal ini akan menyebabkan user seringkali melakukan error dalammengoperasikan aplikasi yang ada, sehingga data yang diolah dapat berisiko tinggi, dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
b. Too much jargon. Selain kekurangan informasi, jargon atau istilah yang terlalu beragam dalam aplikasi akan membuat user bingung dalam mengoperasikan aplikasi yang ada. Hal ini terutama terjadi pada karyawan yang sudah berumur, sehingga tingkat kompleksitas dari istilah yang digunakan dapat mempengaruhi resiko tingkat error yang terjadi.
c. Technophobia. Pengalaman yang buruk terhadap teknologi informasi (IT) dapat menjadi trauma tersendiri bagi seseorang atau karyawan. Dampak yang paling buruk dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi technophobia. Kesalahan penanganan terhadap technophobiadapat menyebabkan kerugian bagi individukaryawan maupun kerugian besar bagi organisasi bisnis dalam bentuk kesalahan – kesalahan maupun kehancuran data yang dimiliki oleh organisasi bisnis.

 Aspek Fraud dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi
Selain aspek error, terdapat juga aspek Fraud yang merupakan isu resiko dalam lingkungan Audit Sistem Informasi. Fraud merupakan aspek yang dilakukan dengan oleh karyawan, dengan tujuan untuk keuntungan diri sendiri yang tentu saja menjadi kerugian bagi organisasi bisnis. Dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi, fraud yang dilakukan karyawan berkenan dengan isu resiko terhadap asset organisasi bisnis, baik asset berupa keuangan (financial loss) maupun asset berupa informasi (non-financial loss) organisasi bisnis.
Fraud yang terjadi dalam lingkungan Audit Sistem Informasi, dikenal dengan istilah Computer Fraud, yakni lebih ditujukan untuk penyelewengan sumberdaya sistem informasi atau komputer yang lebih banyak merugikan keuangan di suatu organisasi oleh orang dalam. Pelaku Computer Fraud biasanya memiliki pengetahuan memadai dan keahlian tentang sistem komputer dan menggunakan komputer sebagai target kejahatan. Namun, tetap perlu diingat, dalam lingkungan Audit berbasis Sistem Informasi, tidak semua kejahatan yang dilakukan menggunakan komputer masuk ke kategori kejahatan komputer. Upaya penggelapan pajak dimana perhitungannya memakai komputer, membeli barang via internet memakai nomor kartu kredit orang lain, mencuri komputer, dsb tidak masuk kategori kejahatan komputer. Kasus pembobolan Bank Indonesia, meruapakan salah satu contoh dari beberapa kasus kejahatan komputer pernah terjadi di Indonesia.
Pembobolan tersebut terjadi bulan Juli 1996 ketika melakukan pembobolan sejumlah 6,6 Miliar dengan menggunakan bantuan komputer. Dibawah ini merupakan beberapa aspek psikologis yang memicu terjadi fraud dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal:
1. Faktor Internal.
Faktor ini merupakan aspek yang berbicara mengenai manusia sebagai calon pelaku fraud. Pemahaman Auditor terhadap aspek internal akan membantu Auditor dalam menganalisa fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis. Pemahaman terhadap aspek internal ini dimaksudkan untuk memahami lebih mendalam mengenai karateristik pelaku fraud yang ada ditinjau dari empat sisi, yakni :
• Hubungan dengan organisasi / perusahaan : Orang dalam (pegawai) sendiri, orang dalam bekerja sama dengan orang dalam, orang luar bekerja sama dengan orang dalam (pegawai), orang dalam bekerja sama dengan orang luar, atau mantan pegawai
• Hubungan antar pelaku yang bekomplotan : teman, keluarga (ayah – anak, suami – istri, adik – kakak, paman – keponakan)
• Sisi Umur. Umumnya berusia relatif mudah dan memiliki kepintaran / keahlian yang tinggi atau berprestasi kerja yang baik
• Tugas/ jabatan orang dalam : petugas kliring, operator komputer back office, bagian rekonsiliasi, bagian rekening koran, asisten bagian EDP, programer/ system analist, petugas dukungan komputer / teknisi, petugas data entry, manajer sistem informasi, manajer keuangan.
2. FAKTOR ESKTERNAL.
Faktor eksternal merupakan aspek yang mempengaruhi manusia, yakni calon pelaku fraud untuk melakukan tindakan kejahatan. Jadi yang menjadi pemicunya adalah aspek eksternal yang ada dalam perusahaan, dalam hal ini perusahaan harus dapat meminimalisasi aspek eksternal yang mempengaruhi terjadinya komputer fraud, sehingga dapat terlihat bahwa pendekatan pencegahan antara aspek eksternal dengan aspek internal akan berbeda fokusnya. Ada 3 aspek dalam faktor eksternal, yakni:
• Incentive/ pressure. Adanya tawaran berupa bonus yang diberikan kepada pihak manajemen atau top-level-management akan membuat pihak manajemen berusaha untuk menyajikan informasi laporan keuangan sesuai dengan kriteria ideal untuk mendapatkan bonus atau insentif. Kecenderungan ini terjadi ketika pemegang saham menjanjikan bonus dengan mensyaratkan kinerja yang menggunakan pengukuran rasiorasio atau elemen dalam laporan keuangan, sehingga adanya kecenderungan manajemen untuk “mengolah” atau “memasak” laporan keuangan yang akan disajikan kepada pemegang saham.
• Oppurtunity. Kesempatan merupakan hal yang paling mempengaruhi terjadinya fraud dalam organisasi bisnis. Adanya kesempatan ini disebabkan oleh pengendalian yang kurang memadai dalam lingkungan berbasis sistem informasi atau dapat juga disebabkan oleh adanya celah dalam pengendalian yang ada. Hal yang perlu diingat oleh organisasi, pengendalian hanya berfungsi untuk mengeliminasi fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis bukan menghilangkan resiko yang ada. Hal ini seringkali berkenaan dengan analisa cost-benefit, karena disatu sisi organisasi ingin menerapkan pengendalian yang sangat tinggi yang tentu saja membutuhkan biaya yang tinggi, namun di sisi lain organisasi juga harus melakukan analisa terhadap benefit yang didapatkan oleh organisasi tersebut.
• Rationalization. Faktor ”orang lain juga melakukannya” merupakan hal yang cukup berbahaya bagi organisasi. Hal ini dapat menjadi menjamurnya fraud dalam organisasi. Biasanya kondisi ini dimulai dengan melakukan kejahatan yang kecil hingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya mencapai klimaks dengan melakukan kejahatan yang sangat merugikan organisasi, hal ini terjadi karena dalam diri manusia, yakni karyawan yang melakukan fraud, persaan yang tidak puas dengan apa yang didapatkan ketika melakukan fraud dalam organisasi. Kondisi ini terus berlanjut dengan mengambil keuntungan yang semakin besar dalam fraud yang dilakukan.
1. Contoh
Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu, contoh lainnya adalah dalam penggunaan software dari microsoft office, dimana yang dahulunya kita harus memakai mesin ketik untuk membuat surat atau membuat tulisan agar terlihat rapih, tapi sekarang berkat adanya komputer dan system informasi maka pekerjaan kita untuk membuat surat atau tulisan yang lain lebih cepat dan bahkan lebih rapih. Contoh lain dalam bidang psikologi yaitu penggunaan laboratorium psikologi dimana didalamnya menggunakan prinsip ilmu komputer.
Contoh lain mungkin dengan sistem konseling online yang sekarang ini banyak beredar dan banyak hadir di situs jejaring sosial. Hal-hal diatas merupakan sebagian contoh penggunaan sistem informasi dalam bidang psikologi saat ini. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Sistem informasi psikologi memuat aspek- aspek psikologis dalam perkembangan organisasi berbasis sistem informasi. Contoh dari sistem informasi psikologi disini adalah seperti tes- tes psikologis yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, konseling online, dll.

Sistem Informasi Psikologi
Dari penjelasan mengenai pengertian dari sistem, informasi, dan psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.
Jika seseorang mendengan kata sistem informasi, kebanyakan orang akan membayangkan sebuah komputer serta perangkat-perangkat lainnya. Sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan sistem informasi psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari psikologi dan hubungannya dengan penggunaan komputer dan pengaplikasiannya dalam bidang psikologi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan psikologi telah dihubungkan dengan bidang sistem informasi seperti penggunaan komputer dalam pengerjaan alat-lat tesnya. Di Unversitas Gunadarma telah menggunakan sistem ini pada praktikum faal di laboratorium psikologi. Hal ini mengembangkan bidang ilmu juga memudahkan bagi asisten laboratorium dan dalam pembelajaran bagi mahasiswa itu sendiri.
Menurut Bunrch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) sistem informasi yang terdiiri dari komponen-komponen seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan manusia, disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block) blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.

Beberapa pengertin sistem informasi :
Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Tujuan Sistem Informasi :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
ELEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
1) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
2) Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
3) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette,hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
A. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

B. Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

SUMBER :
http://febbyindrianiwahab.blogspot.com/ 7 OKTOBER 2012 PUKUL 13.00
http://florensiaangela.wordpress.com/2012/09/30/sistem-informasi-psikolog/ 9 OKTOBER 2012 PUKUL 11.45
http://ichbinfania.wordpress.com/2012/09/29/sistem-informasi-psikologi/ 10 OKTOBER 2012 PUKUL 10.30

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TUGAS SOFSKILL SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

TUGAS SISTEM INFORMASI PSIKOLOGIS

NAMA KELOMPOK :
Dyna Tri Andjayani : 15509275
Fainna Lushika Fajryah : 14509223
Hendrik Rudini Mihardja : 15509274
Ida Ayu Arini Utari : 15509664
M.Reinaldy Juniawan : 14509815
Rani Syafira : 16509202
Tiara Yanuar Asti : 11509616

KELAS : 4PA07
UNIVERSITAS GUNADARMA
BEKASI

SISTEM INFORMASI PSIKOLOG
PENGERTIAN SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu systema dan dari bahasa Yunani yaitu sustema. Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari kompoen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item- item penggerak. Sebagai contoh, misalnya negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang membentuk suatu negara.
Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian dari sistem tersebut. Menurut Ludwig Von Bartalanfy, sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait dalam suatu antar relasi diantara unsur – unsur tersebut dengan lingkungan. Ada juga Anatol Raporot yang mendefinisikan arti dari sistem itu. Menurut beliau, sistem merupakan suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.L.Ackof, menyebutkan bahwa sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian – bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lain.
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen atau unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Ada beberapa elemen yang membentuk suatu sistem, yaitu tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme, pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen – elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan, entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
2. Masukan
Masukan atau input sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal – hal yang berwujud maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah sedangkan yang tidak berwujud contohnya adalah informasi.
3. Proses
Merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai
4.Keluaran
Keluaran atau output merupakan hasil dari pemprosesan. Pada sistem informasi keluaran bisa merupakan informasi, saran, cetakan laporan dan lain-lain.
5. Batas
Batas sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem mempengaruhi konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup system
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat – sifat yang tertentu, yaitu
1. Komponen
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus.
2. Batas sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut
3. Lingkungan luar sistem
Apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem
4. Penghubung
Merupakan media penghubung antar subsistem yang memungkinkan sumber – sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran atau output dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung.
5. Masukan
Energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem
Hasil dari energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya, untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa hasil pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7.Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukkan enjadi keluarn. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran
8. Sasaran sistem
Suatu sistem dapat mempunyai tujuan atau sasaran. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu memiliki 4 elemen :
1. Objek : dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel.
2. Atribut : menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya
3. Hubungan internal : berada diantara objek – objeknya
4. Lingkungan : tempat dimana sistem berada.
Berikut syarat – syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan
3. Ada hubungan diantara elemen sistem
4. Unsur dasar dari arus informasi, energi dan material harus lebih penting daripada elemen sistem
5. Tujuan organisasi lebih penting dari tujuan elemen.

Ada beberapa tipe sistem berdasarkan kategori :
1. Atas dasar keterbukaan
• Sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya
• Sistem tertutup
2. Atas dasar komponen
• Sistem fisik, dengan komponen, materi dan energi
• Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide
Secara garis besar, sistem dapat dibagi menjadi dua :
1. Sistem fisik
Sistem fisik merupakan kumpulan elemen – elemen atau unsur – unsur yang saling berinteraksi satu sama lain secara fisik serta dapat diidentifikasikan secara nyata tujuan-tujuannya. Contohnya adalah sismtem komputer, elemen dari sistem komputer berupa peralatan yang berfungsi bersama – sama untuk menjalankan pengolahan data
2. Sistem abstrak
Sistem yang dibentuk akibat terselenggaranya ketergantungan ide, dan tidak dapat diidentifikasi secara nyata, tetapi dapat diuraikan elemen – elemennya. Contohnya, hubungan antara manusia dengan Tuhan.
PENGERTIAN INFORMASI
Informasi adalah kumpulan data yang diperoleh dan memiliki arti bagi penerima dan dapat diolah sehingga data tersebut dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Data itu sendiri dapat berupa tulisan, perkataan dari orang lain, gambar, rekaman suara atau video dan sumber informasi lainnya. Informasi yang diperoleh penerima dapat digunakan dalam sisi positif ataupun negatif. Sisi positif seperti menambah wawasan, memberikan pertolongan serta menciptakan sesuatu. Sedangkan sisi negatif seperti mengancam atau mencelakai orang lain. Contoh bisnis informasi terjadi pada organisasi agen informasi yaitu contoh besarnya adalah CIA di bidang pertahanan. Sedangkan contoh kecilnya adalah siaran radio tentang harga cabe di pasar saat ini.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa di katakan sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep.
Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”.
Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input – proses – output. Sedangkan data itu sendiri merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.
Informasi berawal dari sebuah bahasa. Bahasa memungkinkan seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama. Selain itu bahasa berbeda-beda disetiap belahan dunia sehingga dapat menghambat dalam penyebaran informasi.
Seiring berjaannya waktu penyebaran informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar peninggalan zaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang dapat (mencoba) memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan dalam penyampaian informasi yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet, atau dengan penulisan angka, seperti MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan informasi itu.
Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Data yang telah diberi makna melalui konteks juga merupakan informasi. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga menjadi punya makna dan manfaat.
Dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, informasi dapat berupa data ataupun program-program komputer seperti pengolahan gambar dan pengolahan kata. Sehingga untuk menyimpan semua informasi dan perintah tersebut komputer dilengkapi dengan dua macam memori, yaitu RAM (Read Access Memory) dan ROM (Read Only Memory) yang memiliki tugas yang berbeda. Informasi ini dimasukkan melalui alat inputseperti keyboard, joystick, scanner, mause, dan microphone. Serta disampaikan melalui alat output sepertimonitor, speaker, dan printer.
Definisi menurut beberapa ahli :
JONER HASUGIAN
Informasi adalah sebuah konsep yang universal dalam jumlah muatan yang besar, meliputi banyak hal dalam ruang lingkupnya masing-masing dan terekam pada sejumlah media.
KENNETH C. LAUDON
Informasi adalah data yang sudah dibentuk ke dalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk manusia.
Jadi secara umum informasi adalah sebuat data yang memberikan pengetahuan yang berguna, dapat diolah dan memberikan kekuasaan serta memiliki arti bagi penerima yang digunakan dalam pembuatan keputusan, baik sekarang atau dimasa yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
1. Tujuan si penerima.
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jadi, agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

Metode pengumpulan data / Informasi :
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Perkiraan koresponden
4. Daftar pertanyaan
PENGERTIAN PSIKOLOG
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche yang berarti jiwa dan logia yang berarti ilmu. Secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV yang berarti lembaga hidup atau daya hidup. Oleh karena itu, jiwa merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas.
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada perbatasannya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu sosial. Beberapa kajian ilmu psikologi diantaranya adalah :
1. Psikologi perkembangan
Adalah bidang studi psikologi yang mempelajari perkembangan manusia dan faktor – faktor yang membentuk perilaku sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi perkembangan berkaitan erat dengan psikologi sosial.
2. Psikologi sosial
Mempunyai 3 ruang lingkup yaitu :
• Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu
• Studi tentang proses-proses individual bersama
• Studi tentang interaksi kelompok

3. Psikologi kepribadian
Bidang studi psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4. Psikologi kognitif
Bidang studi psikologi yang mempelajari kemampuan kognisi.
 Aspek Error dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis sistem informasi
Aspek error merupakan isu resiko yang terdapat dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang disebabkan oleh ketidaksengajaan. Beberapa point yang harus diperhatikan oleh Auditor dalam aspek error dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi:
a. Lack of Information. Kekurangan informasi yang diterima oleh user mengenai aplikasi atau teknologi informasi (IT) yang dimiliki oleh organisasi akan menyebabkan user kekurangan pengetahuan maupun kemampuan dalam menggunakan aplikasi yang diimplementasikanoleh organisasi. Hal ini akan menyebabkan user seringkali melakukan error dalammengoperasikan aplikasi yang ada, sehingga data yang diolah dapat berisiko tinggi, dengan tingkat kesalahan yang cukup besar.
b. Too much jargon. Selain kekurangan informasi, jargon atau istilah yang terlalu beragam dalam aplikasi akan membuat user bingung dalam mengoperasikan aplikasi yang ada. Hal ini terutama terjadi pada karyawan yang sudah berumur, sehingga tingkat kompleksitas dari istilah yang digunakan dapat mempengaruhi resiko tingkat error yang terjadi.
c. Technophobia. Pengalaman yang buruk terhadap teknologi informasi (IT) dapat menjadi trauma tersendiri bagi seseorang atau karyawan. Dampak yang paling buruk dapat menyebabkan seseorang atau karyawan menjadi technophobia. Kesalahan penanganan terhadap technophobiadapat menyebabkan kerugian bagi individukaryawan maupun kerugian besar bagi organisasi bisnis dalam bentuk kesalahan – kesalahan maupun kehancuran data yang dimiliki oleh organisasi bisnis.

 Aspek Fraud dalam konteks Psikologi perkembangan Organisasi berbasis Sistem Informasi
Selain aspek error, terdapat juga aspek Fraud yang merupakan isu resiko dalam lingkungan Audit Sistem Informasi. Fraud merupakan aspek yang dilakukan dengan oleh karyawan, dengan tujuan untuk keuntungan diri sendiri yang tentu saja menjadi kerugian bagi organisasi bisnis. Dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi, fraud yang dilakukan karyawan berkenan dengan isu resiko terhadap asset organisasi bisnis, baik asset berupa keuangan (financial loss) maupun asset berupa informasi (non-financial loss) organisasi bisnis.
Fraud yang terjadi dalam lingkungan Audit Sistem Informasi, dikenal dengan istilah Computer Fraud, yakni lebih ditujukan untuk penyelewengan sumberdaya sistem informasi atau komputer yang lebih banyak merugikan keuangan di suatu organisasi oleh orang dalam. Pelaku Computer Fraud biasanya memiliki pengetahuan memadai dan keahlian tentang sistem komputer dan menggunakan komputer sebagai target kejahatan. Namun, tetap perlu diingat, dalam lingkungan Audit berbasis Sistem Informasi, tidak semua kejahatan yang dilakukan menggunakan komputer masuk ke kategori kejahatan komputer. Upaya penggelapan pajak dimana perhitungannya memakai komputer, membeli barang via internet memakai nomor kartu kredit orang lain, mencuri komputer, dsb tidak masuk kategori kejahatan komputer. Kasus pembobolan Bank Indonesia, meruapakan salah satu contoh dari beberapa kasus kejahatan komputer pernah terjadi di Indonesia.
Pembobolan tersebut terjadi bulan Juli 1996 ketika melakukan pembobolan sejumlah 6,6 Miliar dengan menggunakan bantuan komputer. Dibawah ini merupakan beberapa aspek psikologis yang memicu terjadi fraud dalam lingkungan berbasis Audit Sistem Informasi yang dibagi menjadi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal:
1. Faktor Internal.
Faktor ini merupakan aspek yang berbicara mengenai manusia sebagai calon pelaku fraud. Pemahaman Auditor terhadap aspek internal akan membantu Auditor dalam menganalisa fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis. Pemahaman terhadap aspek internal ini dimaksudkan untuk memahami lebih mendalam mengenai karateristik pelaku fraud yang ada ditinjau dari empat sisi, yakni :
• Hubungan dengan organisasi / perusahaan : Orang dalam (pegawai) sendiri, orang dalam bekerja sama dengan orang dalam, orang luar bekerja sama dengan orang dalam (pegawai), orang dalam bekerja sama dengan orang luar, atau mantan pegawai
• Hubungan antar pelaku yang bekomplotan : teman, keluarga (ayah – anak, suami – istri, adik – kakak, paman – keponakan)
• Sisi Umur. Umumnya berusia relatif mudah dan memiliki kepintaran / keahlian yang tinggi atau berprestasi kerja yang baik
• Tugas/ jabatan orang dalam : petugas kliring, operator komputer back office, bagian rekonsiliasi, bagian rekening koran, asisten bagian EDP, programer/ system analist, petugas dukungan komputer / teknisi, petugas data entry, manajer sistem informasi, manajer keuangan.
2. FAKTOR ESKTERNAL.
Faktor eksternal merupakan aspek yang mempengaruhi manusia, yakni calon pelaku fraud untuk melakukan tindakan kejahatan. Jadi yang menjadi pemicunya adalah aspek eksternal yang ada dalam perusahaan, dalam hal ini perusahaan harus dapat meminimalisasi aspek eksternal yang mempengaruhi terjadinya komputer fraud, sehingga dapat terlihat bahwa pendekatan pencegahan antara aspek eksternal dengan aspek internal akan berbeda fokusnya. Ada 3 aspek dalam faktor eksternal, yakni:
• Incentive/ pressure. Adanya tawaran berupa bonus yang diberikan kepada pihak manajemen atau top-level-management akan membuat pihak manajemen berusaha untuk menyajikan informasi laporan keuangan sesuai dengan kriteria ideal untuk mendapatkan bonus atau insentif. Kecenderungan ini terjadi ketika pemegang saham menjanjikan bonus dengan mensyaratkan kinerja yang menggunakan pengukuran rasiorasio atau elemen dalam laporan keuangan, sehingga adanya kecenderungan manajemen untuk “mengolah” atau “memasak” laporan keuangan yang akan disajikan kepada pemegang saham.
• Oppurtunity. Kesempatan merupakan hal yang paling mempengaruhi terjadinya fraud dalam organisasi bisnis. Adanya kesempatan ini disebabkan oleh pengendalian yang kurang memadai dalam lingkungan berbasis sistem informasi atau dapat juga disebabkan oleh adanya celah dalam pengendalian yang ada. Hal yang perlu diingat oleh organisasi, pengendalian hanya berfungsi untuk mengeliminasi fraud yang terjadi dalam organisasi bisnis bukan menghilangkan resiko yang ada. Hal ini seringkali berkenaan dengan analisa cost-benefit, karena disatu sisi organisasi ingin menerapkan pengendalian yang sangat tinggi yang tentu saja membutuhkan biaya yang tinggi, namun di sisi lain organisasi juga harus melakukan analisa terhadap benefit yang didapatkan oleh organisasi tersebut.
• Rationalization. Faktor ”orang lain juga melakukannya” merupakan hal yang cukup berbahaya bagi organisasi. Hal ini dapat menjadi menjamurnya fraud dalam organisasi. Biasanya kondisi ini dimulai dengan melakukan kejahatan yang kecil hingga menjadi suatu kebiasaan yang akhirnya mencapai klimaks dengan melakukan kejahatan yang sangat merugikan organisasi, hal ini terjadi karena dalam diri manusia, yakni karyawan yang melakukan fraud, persaan yang tidak puas dengan apa yang didapatkan ketika melakukan fraud dalam organisasi. Kondisi ini terus berlanjut dengan mengambil keuntungan yang semakin besar dalam fraud yang dilakukan.
1. Contoh
Salah satu contohnya yaitu pengguna komputer dalam pembuatan software-software untuk bidang psikologi. Misalnya saja, di perusahaan sekarang ini banyak menggunakan software tentang alat tes agar waktu yang digunakan dalam menyeleksi calon karyawan baru lebih cepat dan efisien, serta tidak membuang tenaga para penyeleksinya. Selain itu, contoh lainnya adalah dalam penggunaan software dari microsoft office, dimana yang dahulunya kita harus memakai mesin ketik untuk membuat surat atau membuat tulisan agar terlihat rapih, tapi sekarang berkat adanya komputer dan system informasi maka pekerjaan kita untuk membuat surat atau tulisan yang lain lebih cepat dan bahkan lebih rapih. Contoh lain dalam bidang psikologi yaitu penggunaan laboratorium psikologi dimana didalamnya menggunakan prinsip ilmu komputer.
Contoh lain mungkin dengan sistem konseling online yang sekarang ini banyak beredar dan banyak hadir di situs jejaring sosial. Hal-hal diatas merupakan sebagian contoh penggunaan sistem informasi dalam bidang psikologi saat ini. Dimana, ilmu psikologi juga berkembang berkat adanya perkembangan yang sangat pesat dari ilmu komputer itu sendiri. Sistem informasi psikologi memuat aspek- aspek psikologis dalam perkembangan organisasi berbasis sistem informasi. Contoh dari sistem informasi psikologi disini adalah seperti tes- tes psikologis yang sekarang sudah banyak ditemui di internet, konseling online, dll.

Sistem Informasi Psikologi
Dari penjelasan mengenai pengertian dari sistem, informasi, dan psikologi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan penguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.
Jika seseorang mendengan kata sistem informasi, kebanyakan orang akan membayangkan sebuah komputer serta perangkat-perangkat lainnya. Sistem informasi itu sendiri adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan sistem informasi psikologi merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari psikologi dan hubungannya dengan penggunaan komputer dan pengaplikasiannya dalam bidang psikologi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan psikologi telah dihubungkan dengan bidang sistem informasi seperti penggunaan komputer dalam pengerjaan alat-lat tesnya. Di Unversitas Gunadarma telah menggunakan sistem ini pada praktikum faal di laboratorium psikologi. Hal ini mengembangkan bidang ilmu juga memudahkan bagi asisten laboratorium dan dalam pembelajaran bagi mahasiswa itu sendiri.
Menurut Bunrch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) sistem informasi yang terdiiri dari komponen-komponen seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, telekomunikasi, dan manusia, disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block) blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block) dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem blok-blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.

Beberapa pengertin sistem informasi :
Menurut Robert A. Leitch sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Tujuan Sistem Informasi :
1. Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen
2. Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
3. Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.

KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
ELEMEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari elemen-elemen yang terdiri dari orang, prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan komputer dan komunikasi data. Semua elemen ini merupakan komponen fisik.
1. Orang
Orang atau personil yang di maksudkan yaitu operator komputer, analis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP
2. Prosedur
Prosedur merupakan elemen fisik. Hal ini di sebabkan karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada 3 jenis prosedur yang dibutuhkan, yaitu instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer.
3. Perangkat keras
Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer (pusat pengolah, unit masukan/keluaran), peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran.
4. Perangkat lunak
Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama :
1) Sistem perangkat lunak umum, seperti sistem pengoperasian dan sistem manajemen data yang memungkinkan pengoperasian sistem komputer.
2) Aplikasi perangkat lunak umum, seperti model analisis dan keputusan.
3) Aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.
5. Basis data
File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti diskette,hard disk, magnetic tape, dan sebagainya. File juga meliputi keluaran tercetak dan catatan lain diatas kertas, mikro film, dan lain sebagainya.
A. Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data.

B. Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bagian vital dari suatu sistem informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.

SUMBER :
http://febbyindrianiwahab.blogspot.com/ 7 OKTOBER 2012 PUKUL 13.00
http://florensiaangela.wordpress.com/2012/09/30/sistem-informasi-psikolog/ 9 OKTOBER 2012 PUKUL 11.45
http://ichbinfania.wordpress.com/2012/09/29/sistem-informasi-psikologi/ 10 OKTOBER 2012 PUKUL 10.30

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

Contoh Kasus Psikologis Dengan Menggunakan
Psikoterapi Humanistik Dan Kognitif
pembelajaran anak usia dini (0-3 tahun)
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (0-3 TAHUN) Pembelajaran anak usia dini berbeda dengan anak sekolah
dasar. Yang diperlukan disini adalah pemberian stimulasi yang paling efektif. Dalam masalah ini, ibu sangat
berperan penting dalam menentukan kecerdasan anak. Stimulasi sebaiknya diberikan secara kompleks tapi
ringan, mulai dari stimulasi bahasa gerakan dan sentuhan 1. Pemberian Stimulasi yang Tepat Bahasa dan suara
Bayi yang baru lahir sekalipun tidak bisa berbicara tapi perlu diberi stimulasi bahasa. Fungsi berbahasa bersama
fungsi perkembangan pemecah masalah visualmotor merupakan indikator yang paling baik dari ada tidaknya
gangguan perkembangan intelek. Selanjutnya, berikan stimulasi bahasa melalui pembicaraan. Ajaklah bayi
bicara dengan suara yang lembut dan bahasa yang halus. Anggaplah sang bayi sudah mampu berbicara.
Lantunkan lagu-lagu dengan ritme yang indah dan teratur. Anda bisa memutarkan musik, karena musik sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Karena musik memiliki 3 unsur yaitu irama mempengaruhi tubuh, ritme
mempengaruhi jiwa, sedangkan harmoni dapat mempengaruhi ruh. 2. Musik dan Kecerdasan Bayi Bagaimana
musik mempengaruhi otak bayi? Proses pengenalan musik akan melibatkan banyak daerah otak. Di otak
terdapat pusat asosiasi penglihatan dan pendengaran yang berfungsi mengartikan objek yang dilihat dan
didengar. Informasi dari pusat yang berada di permukaan otak tersebut akan diteruskan ke pusat emosi yang
diatur dalam sistem limbik. Dari pusat pengatur emosi ini …
Read More
Mendeteksi Perkembangan Anak Sejak Usia Dini
Mendeteksi Perkembangan Anak Sejak Usia Dini Selama beberapa tahun ini mengamati perkembangan anak
di Taman Bermain „Pestalozzi Pre-School&Kindergarten“ yang saya dirikan di Bukit Permai,Cibubur saya
mempelajari, bahwa „banyak sekali terjadi kasus-kasus perkembangan anak yang sering diremehkan,
disembunyikan agar tidak banyak yang tahu atau memang belum tersosialisasikan kepada masyarakat umum
mengenai perkembangan anak yang seharusnya“. Di lapangan sering ditemukan kasus-kasus yang berakibat
sudah terlalu jauh, sehingga bantuan yang diperlukan untuk me“normal“kan kembali perkembangan anak
memakan waktu yang tentunya lebih lama pula. Perlu ditekankan disini bantuan yang harus diberikan bagi
anak-anak yang mengalami keterlambatan perkembangan merupakan satu „proses belajar“, dimana kita harus
mengetahui tahapan-tahapan yang harus dilalui anak sesuai dengan pada saat perkembangan itu mulai berhenti
atau mengalami gangguan. Oleh karena itu program yang dibutuhkanpun menjadi berbeda-beda pula dari satu
anak ke anak yang lain, karena kemampuan mereka juga berbeda. Jadi kita sebagai Orangtua/pendidik yang
akan melatih anak tsb harus mengetahui dengan tepat tahapan dimana dan kapan perkembangan itu berjalan
ditempat. Kalau perlu juga melalui kerjasama dengan lembaga terapi atau ahli perkembangan anak. Mengenai
istilah untuk jenis bantuan tsb, seperti misalnya „sensori integrasi (SI) atau sering disebut juga „basic stimulation“
dll tidak perlu dipermasalahkan, yang …
Read More
BAGAIMANA MEMBENTUK KARAKTER ANAK SEJAK DINI
Membangun karakter anak sejak dini, sangat penting bagi orang tua dan guru, harapannya agar anak sejak dini
memiliki karakter yang baik. Membangun karekter anak dapat dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non
formal maupun informal. Semakin meningkatnya perhatian orang tua dan pemerintah terhadap pendidikan anak
usia dini, disatu sisi merupakan hal yang sangat menggembirakan. Akan tetapi, disisi lain, seringkali orangtua
dan pendidik juga masih memiliki pandangan yang kurang tepat dan sempit tentang proses pelaksanaan
pembentukan pribadi pada anak usia dini, yakni terbatas pada kegiatan akademik saja seperti membaca,
menulis, menghitung, dan mengasah kreativitas. Pada dasarnya setiap orang tua mendambakan anak-anak
yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga mereka kelak akan menjadi
1/4
anak-anak yang unggul dan tangguh menghadapi berbagai tantangan dimasa depan. Namun perlu disadari
bahwa generasi unggul semacam demikian ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya. Mereka sungguh
memerlukan lingkungan subur yang sengaja diciptakan untuk itu, yang memungkinkan potensi anak-anak itu
dapat tumbuh optimal sehingga menjadi lebih sehat, cerdas dan berperilaku baik. Dalam hal ini orang tua
mempunyai peran yang amat penting. Suasana penuh kasih sayang mau menerima anak sebagaimana adanya,
menghargai potensi anak, memberi rangsang-rangsang yang kaya untuk segala aspek perkembangan anak,
baik secara kognitif, afektif, sosioemosional, moral, agama, dan psikomotorik, semua …
Read More
Manfaat Bermain Bagi Anak Usia Dini
PAUD adalah pendidikan anak usia dini untuk usia anak 0-6 tahun bagian dari pendidikan pra-sekolah dan
termasuk pendidikan non formal. Tetapi dalam PAUD sendiri dibagi menjadi PAUD formal yaitu Taman
Kanak-Kanak (TK) dan Raudhatul Atfal (RA); dan PAUD non-formal yang terdiri dari Kelompok Bermain (KB),
Taman Penitipan Anak (TPA), TPQ, Fullday School, dll. Golden Age Sebelum membahas manfaat bermain, kita
lihat PAUD dari sisi yang lain. PAUD di Purworejo sampai hari ini masih dianggap sebelah mata oleh
masyarakat, padahal dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah masa ”golden age”
periode perkembangan kognitif, bahasa dan sosial emosional mengalami titik puncaknya. Keterlambatan
stimulasi pada usia ini mempunyai efek jangka panjang dalam kehidupan seorang manusia. Pentingnya PAUD
juga dikemukakan oleh Feldman (2002) bahwa masa balita merupakan masa emas yang tidak akan berulang
karena merupakan masa paling penting dalam pembentukan dasar-dasar kepribadian, kemampuan berfikir,
kecerdasan, keterampilan, dan kemampuan bersosialisasi. Kenyataan ini memperkuat keyakinan bahwa
pendidikan dasar bagi anak seyogianya dimulai sedini mungkin. Penelitian tentang otak menunjukkan sampai
usia 4 tahun tingkat kapabilitas kecerdasan anak telah mencapai 50%, pada usia 8 tahun mencapai 80%, dan
sisanya sekitar 20% diperoleh pada saat berusia 8 tahun ke atas. Artinya apabila pendidikan baru dilakukan
pada usia 7 tahun …
Read More
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
Anak usia dini (0 – 8 tahun) adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan karena itulah maka usia dini dikatakan
sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya. Usia tersebut
merupakan fase kehidupan yang unik. Secara lebih rinci akan diuraikan karakteristik anak usia dini sebagai
berikut : 1. Usia 0 – 1 tahun Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling
cepat dibanding usia selanjutnya. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar dipelajari anak pada usia ini.
Beberapa karakteristik anak usia bayi dapat dijelaskan antara lain : Mempelajari ketrampilan motorik mulai dari
berguling, merangkak, duduk, berdiri dan berjalan. Mempelajari ketrampilan menggunakan panca indera, seperti
melihat atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan memasukkan setiap benda ke
mulutnya. Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap melaksanakan kontrak sosial dengan
lingkungannya. Komunikasi responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon verbal dan
non verbal bayi. Berbagai kemampuan dan ketrampilan dasar tersebut merupakan modal penting bagi anak
untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya. 2. Usia 2 – 3 tahun Anak pada usia ini memiliki
beberapa kesamaan karakteristik dengan masa sebelumnya. Secara …
Read More
KREATIFITAS PADA ANAK USIA DINI
Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus
sifatnya dan hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas. Kreativitas dapat didefinisikan dalam
beranekaragam pernyataan tergantung siapa dan bagaimana menyorotinya. Istilah kreativitas dalam kehidupan
sehari-hari selalu dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan
cara-cara pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan orang, ide-ide baru, dan melihat
adanya berbagai kemungkinan Menurut Solso (Csikszentmihalyi,1996) kreativitas adalah aktivitas kognitif yang
2/4
menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi. Drevdal (dalam Hurlock, 1999)
menjelaskan kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan
apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Kreativitas ini dapat berupa
kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, mungkin mencakup
pembentukan polapola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta
pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru.
Bentuk-bentuk kreativitas mungkin berupa produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga
bersifat prosedural atau metodologis. Jadi menurut ahli ini, kreativitas merupakan aktivitas imajinatif yang
hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman
sebelumnya menjadi hal yang baru, berarti dan bermanfaat. Munandar (1995) mendefinisikan kreativitas sebagai
kemampuan untuk membuat …
Read More
Fungsi Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Filosofi pada anak usia dini adalah pendidikan
yang berpusat pada anak yang mengutamakan kepentingan bermain. Permainan pada anak dapat menimbulkan
rasa nyaman, untuk bertanya, berkreasi, menemukan dan memotivasi mereka untuk menerima segala bentuk
risiko dan menambah pemahaman mereka. Selain itu, dapat menambah kesempatan untuk meningkatkan
pemahaman dari setiap kejadian terhadap orang lain dan lingkungan. Permainan pada anak usia dini sangat
penting dan sangat istimewa karena dapat menambah pengalaman mereka, meningkatkan kecakapan hidup
dan memecahkan masalah. Bermain dengan banyak media khususnya untuk anak usia dini dapat membantu
peningkatan rasa percaya dirinya. Beberapa fungsi pendidikan bagi anak ussia dini yang harus diperhatikan,
dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki anak sesuai
dengan tahapan perkembangannya. 2. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar. 3. Mengembangkan sosialisasi
anak. 4. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak. 5. Memberikan kesempatan pada anak
untuk menikmati masa bermainnya. 6. Memberikan ekspresi stimulasi kultural. Fungsi lainnya yang perlu
diperhatikan, yaitu penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang pendidikan anak usia dini; penyiapan bahan
perumusan standar, kriteria, pedoman dan prosedur dibidang pendidikan anak usia dini; pemberian bimbingan
teknis dan evaluasi dibidang pendidikan anak usia dini; pelaksanaan urusan ketatausahaan Direktorat. Selain
itu, fungsi …
Read More
Masalah Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini serta Pengaruhnya terhadap Tumbuh Kembang Anak
Janice J. Beauty dalam bukunya yang berjudul Skills for Preschool Teachers menjabarkan tentang bagaimana
mengelola kelas yang sehat sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki pendidik Anak Usia Dini. Selain
menjaga kesehatan lingkungan, kelas yang sehat berhubungan juga dengan menjaga kesehatan dan
pemenuhan kebutuhan gizi anak. Kesehatan dan gizi merupakan aspek yang sangat penting dalam tumbuh
kembang anak. Dalam penelitian yang dilakukan Ernesto Pollitt dkk (1993) menyatakan bahwa pemberian
makanan yang sehat dan protein, akan mempengaruhi perkembangan kognitif selanjutnya. Selain itu, apa yang
anak makan juga ikut mempengaruhi irama pertumbuhan, ukuran badan dan ketahanan terhadap penyakit
(Brom dkk, 2005 dalam Santrock, 2007) Janice J Beaty pun menerangkan bahwa mengelola kelas yang sehat
berhubungan dengan bagaimana membuat progam pembelajaran yang meliputi kegiatan olah raga, latihan,
mencuci tangan pengenalan gizi yang sehat dan pemeriksaan kesehatan. Selain itu hal yang tidak kalah
pentingnya adalah memahami berbagai gejala penyakit yang sering dialami anak. Menurut santrock (2007: 157)
pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang olah
raga dan pelecehan. Seperti yang dinyatakan dalam penelitian Pollitt dkk, bahwa gizi sangat mempengaruhi
perkembangan kognitif anak. …
Read More
Metode Penelitian
3/4
Definisi penelitian Penelitian adalah suatu usaha untuk mencari jawaban dari fenomena atau masalah. Suatu
kegiatan ilmiah untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah
untuk mencari pemecahan terhadap masalah tersebut. Penelitian diawali dari ketidaktahuan seseorang,
masalah yang diteliti antara lain kesenjangngan atau fenomena yang sebenarnya ada atau tidak ada, sehingga
menimbulkan pertanyaan. Contoh: Suatu wilayah yang tingkat social ekonominya tinggi, tapi banyak yang tidak
sekolah. Seharusnya yang terjadi adalah pendidikan anak tetap berlanjut, tetapi ini tidak, banyak anak yang
putus sekolah. Ada beberapa unsure yang perlu diperhatikan. Ilmiah – Menggunakan ilmu pengetahuan
sebagai metode berfikir. – Harus menemukan sesuatu yang dilapangan. – Jawaban dari suatu
masalah dalam penelitian. Penemuan Pengembangan – Masuk dalam saran dalam penelitian lanjutan. –
Perlu penelitian lanjutan. – Pengujian kebenaran. – Pemecahan masalah. Metode penelitian
geografi Lingkungan substansi yang diteliti, yaitu menjawab pertanyaan 5 W + 1H. Pendekatan (Keruangan,
Ekologi, dan kompleks wilayah) Desain penelitian geografi Penentuan judul. Penentuan latar belakang, yaitu
faktor Umum yang merupakan factor urgensi atau penting untuk diteliti, dan factor khusus yang merupakan
factor yang memiliki keterkaitan waktu dan tempat. Penemuan masalah. Penentuan tujuan. Penentuan landasan
teori. Hipotesis (kalau ada) tergantung teknik analisis deskriptif apa inferensial. Cara penelitian Pertimbangan
dalam memilih masalah Orisinilitas, yaitu belum pernah ada jawaban, atau jawaban belum sempurna. Aktualitas,
yaitu urgensi atau penting untuk dipecahkan. Filosofis, yaitu memenuhi jawaban 5W + 1H. Relevansi, …
Read More
Rekayasa Lingkungan untuk Perkembangan Sosial Anak Tunarungu (ATR)
Manusia sebagai makhluk sosial selalu memerlukan kebersamaan dengan orang lain. Demikian pula anak
tunarungu, ia tidak terlepas dari kebutuhan tersebut. Akan tetapi karena mereka memiliki kelainan dalam segi
fisik, biasanya akan menyebabkan suatu kelainan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan. Pada umumnya
lingkungan melihat mereka sebagai pribadi yang memiliki kekurangan dan menilainya sebagai seseorang yang
kurang berkarya. Dengan penilaian tersebut, anak tunarungu merasa benar-benar kurang berharga serta
memberikan pengaruh yang benar-benar besar terhadap perkembangan fungsi sosialnya. Dengan adanya
hambatan dalam perkembangan sosial ini mengakibatkan pula pertambahan minimnya penguasaan bahasa dan
kecenderungan menyendiri serta memiliki sifat egosentris. Faktor sosial dan budaya meliputi pengertian yang
sangat luas, yaitu lingkungan hidup di mana anak berinteraksi yaitu interaksi antara individu-individu, dengan
kelompok, keluarga, dan masyarakat. Untuk kepentingan anak tunarungu, seluruh keluarga, guru, dan
masyarakat sekitar hendaknya berusaha mempelajari dan memahami keadaan mereka karena hal tersebut
dapat menghambat perkembangan kepribadian yang negatif pada diri anak tunarungu. Kita harus berhati-hati
jika ada pendapat bahwa ketunarunguan mengakibatkan kelainan dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan.
Kalaupun terjadi, hal ini bukanlah sebagai akibat dari kelainan itu semata. Sebab, kelainan fisik hanyalah
merupakan variabel dalam kelainan psikologis. Jadi, bukanlah reaksi langsung, melainkan hanya akibat reaksi
anak dan lingkungannya tidak memahami keadaan yang ada. Anak tunarungu …
Read More
4/4

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

Terapi diambil dari kata Yunani therapeia yang berarti menyembuhkan. Secara harfiah, terapi berarti menyembuhkan pikiran atau jiwa. Secara ini, hampir secara umum arti psikoterapi diperluas menjadi menyembuhkan pikiran secara psikologis yang diterapkan oleh praktisi yang terlatih dan bersertifikat (Nelson-Jones, R., 2011).

Adapun tujuan diadakannya terapi adalah menangani gangguan mental berat, mengatasi kecemasan dan fobia tertentu, dan membantu seseorang untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup (Nurhayati, Eti, 2011).

 

Macam-macam psikoterapi menurut Nurhayati (2011):

1. Terapi Aqua Energetic

Terapi aqua energetic adalah sebuah terapi yang menggunakan pemanfaatan tenaga air yang biasanya dilakukan dalam bentuk terapi kelompok.

Proses terapi ini untuk memfasilitasi sekelompok orang yang melakukan relaksasi dari sekelompok ketegangan otot kronis dengan cara memperbaiki proses pernafasan secara alami, dalam sebuah kolam yang disesuaikan dengan temperature tubuh. Lingkungan kolam yang hangat memudahkan pengurangan maupun pelepasan tekanan emosi dan kejadian-kejadian traumatik seseorang untuk meningkatkan personalitas yang sehat.

2. Terapi Covert Conditioning

Terapi covert conditioning adalah sebuah terapi dengan proses pengkondisian yang tersembunyi dimana klien diminta untuk membayangkan tentang tingkah laku yang dianggap tidak menyenangkan.

2. Terapi Focusing

Terapi focusing adalah suatu jenis introspeksi khusus dengan cara ,memusatkan pikiran dan perhatian, baik dengan pikiran yang rendah maupun yang lebih kompleks dan abstrak. Dalam focusing seseorang tidak memikirkan tentang suatu permasalahan atau menganalisanya, tapi dia merasakannya secara tiba-tiba.

3. Terapi Multimodal

Terapi multimodal adalah suatu pendekatan psikoterapi yang komprehensif yang mencakup tujuh modalitas interaksi yang dapat mempengaruhi pola sikap hidup manusia yang terdiri dari: Behaviour (B), Affect (A), Sensation (S), Imagery (I), Cognition (C),Interpersonal Relationships (I), dan Drugs (D) atau faktor biologis. Teknik ini menggunakan suatu perspektif pembelajaran sosial yang luas untuk mencatat perkembangan dan perubahan pribadi.

4. Terapi poetry

Poetry therapy adalah salah satu terapi yang menggunakan sebuah puisi dalam pengobatan. Proses pengobatan ini bisa dilakukan secara individual maupun kelompok.   Puisi berdasarkan pengalaman pengobatan adalah sebbuah fenomena yang bersifat tidak tetap dan metode  tambahan yang digunakan sebagai pelengkap pada psikoterapi pada umumnya.

5. Terapi Feminis

Yang melatar belakangi terapi ini adalah survey yang pernah dilakukan oleh APA (American Psychological Association) membenarkan adanya bias gender dalam penggunaan psikoterapi, yaitu:

  1. Terapis memelihara paradigma tradisional terhadap peran domestik perempuan.
  2. Klien perempuan tidak mendapatkan penghargaan secara moral oleh terapis, dan terapis membatasi harapan klien perempuan untuk menggali potensi-potensi mereka.
  3. Terapis cenderung memegang teguh konses psikoanalisis Freudian yang berkaitan dengan peran seks yang disosialisasikan dalam keluarga.
  4. Terapis menempatkan klien perempuan sebagai objek seks sehingga dalam batas-batas tertentu masih mengindikasikan pelecehan peran perempuan.
Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

tentang kau dan aku

kau slalu datang dan pergi

saat kau datang kau hadirkan

sesuatu yang baru dalam hidupku

saat kau pergi ada yang hilang

dari perasaan ku

ceriamu adalah ceriaku

sedihmu adalah sedihku

biarlah kedamaian merasuki jiwaku

dengan adanya dirimu di sampingku

kita gapai 1 asa menyambut masa depan

jika nanti kau temukan mimpimu

yakinlah kau rangkai dengan aku

berbagi dengan ku dan menjadi rahasia kita

kau slalu mengisi hidupku

mewarnai jiwaku

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

tentang kau dan aku

kau slalu datang dan pergi

saat kau datang kau hadirkan

sesuatu yang baru dalam hidupku

saat kau pergi ada yang hilang

dari perasaan ku

 

ceriamu adalah ceriaku

sedihmu adalah sedihku

biarlah kedamaian merasuki jiwaku

dengan adanya dirimu di sampingku

kita gapai 1 asa menyambut masa depan

 

jika nanti kau temukan mimpimu

yakinlah kau rangkai dengan aku

berbagi dengan ku dan menjadi rahasia kita

kau slalu mengisi hidupku

mewarnai jiwaku

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

EFEKTIVITAS PSIKOTERAPI

                Dari pelbagai penelitian statistik yang telah dilakukan, ternyata di antara sekian banyak bentuk dan jenis psikoterapi yang ada, tidak satu pun terbukti lebih unggul daripada yang lain. Perbaikan terapeutik yang dicapai, ditentukan oleh faktor-faktor:

–  tujuan yang ingin dicapai

–  motivasi pasien

–  kepribadian dan ketrampilan terapis

–  teknik yang digunakan 

           

Posted in Uncategorized | Leave a comment

tugas sofskill psikoterapi

PROSES  PSIKOTERAPI  PRAKTIS ( SECARA GARIS BESAR )

                Dalam psikoterapi, begitu banyak variabel yang berperan sehingga kita dapat kehilangan arah dan terhalang oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses,  baik dari sisi pasien,  dokter  maupun sifat hubungan antara dokter-pasien.

                Dari sisi pasien, faktor yang dapat mempengaruhi proses, antara lain adanya motivasi, fenomena transferensi, resistensi, mekanisme defensi, dsb. Transferensi adalah suatu distorsi persepsi pada pasien, yang secara nirsadar menganggap seorang terapis sebagai figur yang bermakna pada masa lalunya. Bila hal ini diketahui/disadari oleh terapis, justru dapat digunakan sebagai alat atau sarana untuk mencapai tujuan psikoterapi. Resistensi (berbeda dengan definisi menurut ilmu kedokteran umum – yang berarti daya tahan organisme terhadap penyakit) yaitu perlawanan pasien terhadap usaha-usaha untuk mengubah pola perilakunya, memberikan suatu tilikan, membuat unsur nirsadar menjadi sadar. Mekanisme defensi, yaitu mekanisme nirsadar untuk mengelakkan pengetahuan sadar tentang konflik dan ansietas yang berkaitan dengan hal itu.

                Dari pihak dokter atau terapis, hal yang sama dapat pula dialami, yaitu kontratransferensi (salah persepsi terapis terhadap pasiennya), resistensi, dsb., disertai teknik dan ketrampilan yang dimiliki oleh sang terapis, turut mempengaruhi proses terapi.

                Secara garis besar, untuk psikoterapi yang terstruktur, terdapat kerangka umum yang terencana, sehingga seseorang dapat lebih terarah dan mantap dalam usaha untuk mencapai tujuan terapeutik yang bermakna. Kerangka kerja umum tersebut hendaknya cukup luwes dan luas (holistik), yang dapat mencakup berbagai orientasi dan disiplin. Adapun kerangka proses psikoterapi tersebut 2 :

1. Fase Awal:

Tujuannya membentuk hubungan kerja dengan pasien. Tugas Terapeutik : 1. Memotivasi pasien untuk menerima terapi, 2. Menjelaskan dan menjernihkan salah pengertian mengenai terapi (bila ada), 3. Meyakinkan pasien bahwa terapis mengerti penderitaannya dan bahwa terapis mampu membantunya, 4. Menetapkan secara tentatif mengenai tujuan terapi.

Resistensi pada pasien dapat tampil dalam bentuk: 1. Tidak ada motivasi terapi dan tidak dapat menerima fakta bahwa ia dapat dibantu, 2.Penolakan terhadap arti dan situasi terapi, 3. Tidak dapat dipengaruhi, terdapat hostilitas dan agresi, dependensi yang mendalam, dan 4. Berbagai resistensi lain yang menghambat terjalinnya hubungan yang sehat dan hangat.

Masalah kontratransferensi dalam diri terapis, antara lain: 1. Tidak mampu bersimpati, berkomunikasi dan saling mengerti secara timbal balik,2. Timbul iritabilitas terhadap penolakan pasien untuk terapi dan terhadap terapis, 3. Tidak mampu memberi kehangatan kepada pasien, dan 4. Tidak dapat menunjukkan penerimaan dan pengertian terhadap pasien dan masalahnya.

 

2. Fase Pertengahan:

Tujuannya: menentukan perkiraan sebab dan dinamik gangguan yang dialami pasien, menerjemahkan tilikan dan pengertian (bila telah ada), menentukan langkah korektif. Tugas terapeutik: 1.Mengeksplorasi berbagai frustrasi terhadap lingkungan dan hubungan interpersonal yang menimbulkan ansietas. Bila melakukan psikoterapi dinamik, gunakan asosiasi, analsisi karakter, analisis transferensi, interpretasi mimpi. Pada terapi perilaku, kita menilai faktor-faktor yang perlu diperkuat dan gejala-gejala yang perlu dihilangkan. 2. Membantu pasien dalam mengatasi ansietas yang berhubungan dengan problem    kehidupan.

Resistensi pada pasien dapat tampil dalam bentuk: 1. Rasa bersalah terhadap pernyataan dan pengakuan adanya gangguan dan kesulitan dalam hubungan interpersonal dengan lingkungan, 2. Tidak mau, atau tidak mampu (bila ego lemah), menghadapi dan mengatasi ansietas yang berhubungan dengan konflik, keinginan dan ketakutan

Masalah kontratransferensi dalam diri terapis dapat berupa: 1.Terapis mengelak dari problem pasien yang menimbulkan ansietas dalam diri terapis; 2. Ingin menyelidiki terlalu dalam dan cepat pada fase permulaan, 3. Merasa jengkel terhadap resistensi pasien.

 

3.  Fase akhir:

Tujuannya yaitu: terminasi terapi. Tugas terapeutiknya antara lain: 1. Menganalisis elemen-elemen dependensi hubungan terapis – pasien; 2. Mendefinisikan kembali situasi terapi untuk mendorong pasien membuat keputusan, menentukan nilai dan cita-cita sendiri. 3. Membantu pasien mencapai kemandirian dan ketegasan diri yang setinggi-tingginya. 

Resistensi pada pasien dapat berupa: 1. Penolakan untuk melepaskan dependensi; 2. Ketakutan untuk mandiri dan asertif

Masalah kontratransferensi pada terapis: 1. Kecenderungan untuk mendominasi dan terlalu melindungi pasien; 2. Tidak mampu mengambil sikap/peran yang non direktif sebagai terapis.

Posted in Uncategorized | Leave a comment